Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengancam bakal membubarkan kementerian/lembaga yang tidak bekerja efektif menangani virus pandemi korona. Langkah itu didukung demi menyederhanakan tata pemerintahan.
"Usul saya sekarang ini, sekarang saatnya Pak Jokowi mereset pemerintah," kata Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera dalam diskusi virtual Polemik Trijaya Menanti Perombakan Kabinet, Sabtu, 4 Juli 2020.
Anggota Komisi II DPR itu sempat mengkritisi jumlah menteri Kabinet Indonesia Maju (KIM) yang mencapai 34 orang. Menurutnya, jumlah ideal kabinet di Indonesia berisi sekitar 20-25 menteri atau pimpinan lembaga.
Dia menyampaikan, banyaknya kementerian/lembaga membuat koordinasi lintas sektoral semakin sulit. Sebab, ada beberapa urusan bangsa yang tidak bisa diselesaikan oleh satu kementerian/lembaga.
Dia pun meminta Jokowi meniru bentuk atau sistem kementerian/lembaga negara maju. Jumlah kementerian/lembaga di negara maju tidak terlalu banyak namun efektif menjalankan roda pemerintahan.
"Reformasi birokrasi ditandai dengan miskin struktur kaya fungsi," sebut dia.
Baca: Jokowi Ancam Reshuffle Menteri Tak Serius Urus Covid-19
Presiden Jokowi Presiden Jokowi mengancam mengambil tindakan tegas jika pembantunya tidak bekerja maksimal menangani pandemi virus korona. Bahkan, RI 1 itu bakal mencopot dan membubarkan lembaga yang tidak bekerja maksimal.
"Bisa saja, membubarkan lembaga. Bisa saja reshuffle (kabinet). Sudah kepikiran ke mana-mana saya," tegas Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 18 Juni 2020.
Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengancam bakal membubarkan kementerian/lembaga yang tidak bekerja efektif menangani virus pandemi korona. Langkah itu didukung demi menyederhanakan tata pemerintahan.
"Usul saya sekarang ini, sekarang saatnya Pak Jokowi mereset pemerintah," kata Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera dalam diskusi virtual Polemik Trijaya Menanti Perombakan Kabinet, Sabtu, 4 Juli 2020.
Anggota Komisi II DPR itu sempat mengkritisi jumlah menteri Kabinet Indonesia Maju (KIM) yang mencapai 34 orang. Menurutnya, jumlah ideal kabinet di Indonesia berisi sekitar 20-25 menteri atau pimpinan lembaga.
Dia menyampaikan, banyaknya kementerian/lembaga membuat koordinasi lintas sektoral semakin sulit. Sebab, ada beberapa urusan bangsa yang tidak bisa diselesaikan oleh satu kementerian/lembaga.
Dia pun meminta Jokowi meniru bentuk atau sistem kementerian/lembaga negara maju. Jumlah kementerian/lembaga di negara maju tidak terlalu banyak namun efektif menjalankan roda pemerintahan.
"Reformasi birokrasi ditandai dengan miskin struktur kaya fungsi," sebut dia.
Baca:
Jokowi Ancam Reshuffle Menteri Tak Serius Urus Covid-19
Presiden Jokowi Presiden Jokowi mengancam mengambil tindakan tegas jika pembantunya tidak bekerja maksimal menangani pandemi virus korona. Bahkan, RI 1 itu bakal mencopot dan membubarkan lembaga yang tidak bekerja maksimal.
"Bisa saja, membubarkan lembaga. Bisa saja reshuffle (kabinet). Sudah kepikiran ke mana-mana saya," tegas Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 18 Juni 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)