Jakarta: Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin merespon tagar "All Eyes on Papua" yang ramai di media sosial. Tagar ini bentuk dukungan terhadap perjuangan masyarakat adat Papua, yaitu suku Awyu dan Moi untuk mempertahankan hutan adat mereka.
Wapres menegaskan pemerintah daerah harus melibatkan kepala adat dan masyarakat setiap melakukan pembangunan. Sehingga tidak ada konflik di tengah masyarakat.
"Harus ada komunikasi antara pemda (pemerintah daerah) dengan kepala-kepala adat dan masyarakat. Sehingga tidak terjadi semacam konflik atau kesalahpahaman," ujar Wapres Ma'ruf, dikutip Sabtu, 8 Juni 2024.
Wapres menekankan, rencana pembangunan Papua ke depan harus melibatkan masyarakat adat, terutama kepala-kepala suku. Ia berharap setiap jajaran pemda menjalankan instruksinya.
Selain itu, Wapres berharap gugatan suku Awyu dan suku Moi ke Mahkamah Agung dapat berjalan sesuai ketentuan. Ia mengingatkan, hal seperti ini tidak boleh terjadi lagi.
"Tetapi ke depan, kita harapkan hal-hal seperti itu tidak terjadi. Karena mungkin dulu kurang ada komunikasi, kita ke depan harus terkomunikasi dengan baik," ungkapnya.
Jakarta: Wakil Presiden (Wapres)
Ma'ruf Amin merespon tagar "
All Eyes on Papua" yang ramai di media sosial. Tagar ini bentuk dukungan terhadap perjuangan masyarakat adat
Papua, yaitu suku Awyu dan Moi untuk mempertahankan hutan adat mereka.
Wapres menegaskan pemerintah daerah harus melibatkan kepala adat dan masyarakat setiap melakukan pembangunan. Sehingga tidak ada konflik di tengah masyarakat.
"Harus ada komunikasi antara pemda (pemerintah daerah) dengan kepala-kepala adat dan masyarakat. Sehingga tidak terjadi semacam konflik atau kesalahpahaman," ujar Wapres Ma'ruf, dikutip Sabtu, 8 Juni 2024.
Wapres menekankan, rencana pembangunan Papua ke depan harus melibatkan masyarakat adat, terutama kepala-kepala suku. Ia berharap setiap jajaran pemda menjalankan instruksinya.
Selain itu, Wapres berharap gugatan suku Awyu dan suku Moi ke Mahkamah Agung dapat berjalan sesuai ketentuan. Ia mengingatkan, hal seperti ini tidak boleh terjadi lagi.
"Tetapi ke depan, kita harapkan hal-hal seperti itu tidak terjadi. Karena mungkin dulu kurang ada komunikasi, kita ke depan harus terkomunikasi dengan baik," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)
