Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng di Newsmaker Medcom.id, Sabtu, 13 Maret 2021. Foto: Medcom.id
Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng di Newsmaker Medcom.id, Sabtu, 13 Maret 2021. Foto: Medcom.id

Andi Mallarangeng: Jhoni Allen Baru Kritis Setelah Datang Pembeli Partai

Anggi Tondi Martaon • 13 Maret 2021 20:45
Jakarta: Sekretaris Jenderal Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang, Jhoni Allen Marbun, dianggap bukan kader yang terlalu menonjol. Dia diduga berubah sikap karena ada pihak yang hendak merebut kepengurusan partai.
 
"Begitu datang pembeli, baru keluar alasan kritis itu," kata Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng di Newsmaker Medcom.id, Sabtu, 13 Maret 2021.
 
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) itu mengungkapkan sikap serupa juga terlihat pada sejumlah mantan kader dan pendiri partai. Mereka selama ini sejatinya lebih banyak diam.

Hal itu dapat dilihat dari tidak adanya gejolak di internal partai sekitar 10-11 bulan kepemimpinan Ketua Umum (Ketum) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Kritik yang menjadi alasan KLB juga tak pernah terdengar.
 
Sikap diam itu lalu berubah 180 derajat. Sejumlah mantan kader yang disebut broker bertemu dengan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko di Hotel Aston, Jakarta, pada Januari 2021.
 
"Tiba-tiba ada pembeli yang datang. Kalau enggak ada yang mau beli, enggak ada juga (sikap kritis dan gejolak KLB)," ungkap dia.
 
Baca: DPP Demokrat Kubu Moeldoko Memolisikan Andi Mallarangeng
 
Menurut dia, fenomena ini juga terlihat di tingkat dewan pimpinan daerah (DPD) dan dewan pimpinan cabang (DPC). Kondisi internal yang adem ayem berubah lantaran ada iming-iming imbalan.
 
"Setelah kita lihat ada gerakan yang mengiming-imingi agar mau datang ke sana (KLB Deli Serdang), Rp100 juta walau panjar dulu," sebut dia.
 
Andi menyampaikan semua permasalahan yang dihadapi kader seharusnya diselesaikan di Mahkamah Partai. Hal ini amanat dari Undang-Undang (UU) Nomor 2 Tahun 2011 tentang Partai Politik (Parpol).
 
Namun, selama ini Mahkamah Partai tidak menerima keluhan dari kader. Gejolak kudeta lalu diungkap AHY dalam konferensi pers, 1 Februari 2021. Kader yang selama ini diam lalu berani buka mulut. 
 
"Tidak ada laporan sampai 1 Februari itu. Mungkin itu belum ada yang beli," ujar dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan