Jakarta: Pemerintah Arab Saudi diharapkan telah mengantongi kuota haji 2022 untuk warga negara Indonesia (WNI). Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Iman Latief menegaskan saat ini seluruh negara juga masih menunggu kabar dari Dewan Kerajaan Arab Saudi.
"Mengenai kapan kuota akan diumumkan yang tahu adalah hanya Dewan Kerajaan Saudi mudah-mudahan sebelum ramadan nanti," kata Hilman saat dihubungi, Senin, 28 Maret 2022.
Ketua Komnas Haji dan Umrah Mustolih Siradj menjelaskan kebijakan kuota haji dari setiap negara merupakan kewenangan Pemerintah Arab Saudi. Pada 2019 kuota haji Indonesia sebanyak 231 ribu orang, namun pada tahun ini dikhawatirkan tidak sampai angka tersebut.
"Saya agak ragu jika kuota haji Indonesia diberikan dengan status normal. Karena waktu penyelenggaraan sudah semakin mepet kalau dihitung sepekan lagi masuk ramadan sehingga hanya tersisa waktu dua bulan," ucap Mustohil.
Baca: 1.761 Calhaj Kota Tangerang Bersiap ke Tanah Suci
Berkaca pada penyelenggaraan haji 2019, persiapan bukan hanya dari Indonesia atau negara pengirim jemaah lainnya tapi juga Pemerintah Arab Saudi. Namun, tuan rumah belum tampak persiapan menyambut jemaah haji.
Hal itu, kata dia, bisa berdampak pada Indonesia yang memiliki kuota yang cukup besar. Sehingga kuota yang diberikan kepada Indonesia diprediksi tidak penuh seperti 2019.
"Saya menduga kuota yang diberikan belum pulih seperti 2019. Karena persiapan itu yang masih menjadi kendala. Karena persiapan haji harus dilakukan matang karena menyangkut kenyamanan dan keselamatan dunia," ungkap dia.
Jakarta: Pemerintah
Arab Saudi diharapkan telah mengantongi kuota
haji 2022 untuk warga negara Indonesia (WNI). Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (
Kemenag) Iman Latief menegaskan saat ini seluruh negara juga masih menunggu kabar dari Dewan Kerajaan Arab Saudi.
"Mengenai kapan kuota akan diumumkan yang tahu adalah hanya Dewan Kerajaan Saudi mudah-mudahan sebelum ramadan nanti," kata Hilman saat dihubungi, Senin, 28 Maret 2022.
Ketua Komnas Haji dan Umrah Mustolih Siradj menjelaskan kebijakan kuota haji dari setiap negara merupakan kewenangan Pemerintah Arab Saudi. Pada 2019 kuota haji Indonesia sebanyak 231 ribu orang, namun pada tahun ini dikhawatirkan tidak sampai angka tersebut.
"Saya agak ragu jika kuota haji Indonesia diberikan dengan status normal. Karena waktu penyelenggaraan sudah semakin mepet kalau dihitung sepekan lagi masuk ramadan sehingga hanya tersisa waktu dua bulan," ucap Mustohil.
Baca:
1.761 Calhaj Kota Tangerang Bersiap ke Tanah Suci
Berkaca pada penyelenggaraan haji 2019, persiapan bukan hanya dari Indonesia atau negara pengirim jemaah lainnya tapi juga Pemerintah Arab Saudi. Namun, tuan rumah belum tampak persiapan menyambut jemaah haji.
Hal itu, kata dia, bisa berdampak pada Indonesia yang memiliki kuota yang cukup besar. Sehingga kuota yang diberikan kepada Indonesia diprediksi tidak penuh seperti 2019.
"Saya menduga kuota yang diberikan belum pulih seperti 2019. Karena persiapan itu yang masih menjadi kendala. Karena persiapan haji harus dilakukan matang karena menyangkut kenyamanan dan keselamatan dunia," ungkap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)