medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo ingin program bela negara mampu mengikuti perkembangan zaman. Presiden ingin penerapannya bersifat kekinian.
"Kekinian itu dalam arti mengikuti perkembangan zaman tidak dogmatis. Menyentuh seluruh kehidupan masyarakat dan dilakukan secara masif sampai tingkat masyarakat," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu 26 Juli 2017.
Baca: Bela Negara untuk Pembela Negara
Menurut dia, hari kemerdekaan, 17 Agustus, menjadi momentum pemerintah menyosialisasikan program bela negara. Sehingga, masyarakat bisa memunculkan rasa nasionalisme dan kebanggaannya terhadap Indonesia.
"17 Agustus akan digunakan sebagai sarana melakukan hal tersebut. Menko Polhukam dan jajarannya diminta untuk membangkitkan kebanggaan kepada kehidupan bernegara," ujarnya.
Pramono mengatakan, pemerintah akan menggunakan media sosial sebagai sarana informasi yang mengikuti perkembangan zaman. Hal itu agar program bela negara lebih kekinian dan tidak mengandalkan doktrin-doktrin nasionalisme terhadap peserta bela negara.
Baca: Presiden Minta Program Bela Negara Sentuh Anak-anak
"Momen (17 Agustus) nanti untuk melakukan itu (kekinian). Misalnya ada upacara, dulu kan kita anak didik hapal dengan lagu-lagu kebangsaan, kemudian bergelora hal-hal yang berkaitan dengan acara kemerdekaan. Nah seperti itu akan diatur dalam konteks kekiniaan," katanya.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/8koRX8Rb" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo ingin program bela negara mampu mengikuti perkembangan zaman. Presiden ingin penerapannya bersifat kekinian.
"Kekinian itu dalam arti mengikuti perkembangan zaman tidak dogmatis. Menyentuh seluruh kehidupan masyarakat dan dilakukan secara masif sampai tingkat masyarakat," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu 26 Juli 2017.
Baca:
Bela Negara untuk Pembela Negara
Menurut dia, hari kemerdekaan, 17 Agustus, menjadi momentum pemerintah menyosialisasikan program bela negara. Sehingga, masyarakat bisa memunculkan rasa nasionalisme dan kebanggaannya terhadap Indonesia.
"17 Agustus akan digunakan sebagai sarana melakukan hal tersebut. Menko Polhukam dan jajarannya diminta untuk membangkitkan kebanggaan kepada kehidupan bernegara," ujarnya.
Pramono mengatakan, pemerintah akan menggunakan media sosial sebagai sarana informasi yang mengikuti perkembangan zaman. Hal itu agar program bela negara lebih kekinian dan tidak mengandalkan doktrin-doktrin nasionalisme terhadap peserta bela negara.
Baca:
Presiden Minta Program Bela Negara Sentuh Anak-anak
"Momen (17 Agustus) nanti untuk melakukan itu (kekinian). Misalnya ada upacara, dulu kan kita anak didik hapal dengan lagu-lagu kebangsaan, kemudian bergelora hal-hal yang berkaitan dengan acara kemerdekaan. Nah seperti itu akan diatur dalam konteks kekiniaan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(FZN)