medcom.id, Jakarta: Ketua MPR Zulkifli Hasan mengingatkan pentingnya seorang muslim menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Penguasaan iptek akan semakin bermanfaat bila diikuti pemahaman yang baik terhadap agama.
Pesan tersebut disampaikan Zulkifli saat pengajian bersama Ikatan Silaturahmi Alumni Salman Institut Teknologi Bandung (ITB) di rumah dinas Ketua MPR, Widya Chandra, Jakarta.
"Dulu di ITB pernah tren imtaq dan iptek. Pesannya jelas, umat Islam harus unggul dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi," kata Zulkifli dalam keterangan tertulis, Selasa 29 Juli 2017.
Indikator utama negara maju, lanjut Zulkifli, kuncinya adalah penguasaan ilmu. Ia mencontohkan, seorang ahli bisa merekayasa pangan, membuat buah dan sayuran lebih bergizi.
"Dengan rekayasa pakan hewan, mereka bisa membuat ayam atau sapi lebih berbobot dengan kandungan protein yang juga banyak. Kuncinya ilmu," ujar Zulkifli.
Zulkifli berharap dari Salman ITB lahir muslim yang menjadi pakar di bidangnya sekaligus memberikan kontribusi untuk negeri.
"Teknologi harus punya manfaat untuk mewujudkan kedaulatan. Dengan teknologi, beras harus bisa swasembada, jangan lagi impor. Begitu juga gula, garam dan komoditas lainnya. Kita harus menjadi tuan di negeri sendiri," tutupnya.
Dalam pertemuan tersebut hadir Rektor ITB Kadarsah Suryadi, Ketua LAPAN Thomas Djamaluddin, Rektor Universitas Al Azhar Ahmad Lubis, Ketua Yayasan Pendidikan Salman Agus serta Alumni Salman ITB se- Jabodetabek.
medcom.id, Jakarta: Ketua MPR Zulkifli Hasan mengingatkan pentingnya seorang muslim menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Penguasaan iptek akan semakin
bermanfaat
bila diikuti pemahaman yang baik terhadap agama.
Pesan tersebut disampaikan Zulkifli saat pengajian bersama Ikatan Silaturahmi Alumni Salman Institut Teknologi Bandung (ITB) di rumah dinas Ketua MPR, Widya Chandra, Jakarta.
"Dulu di ITB pernah tren imtaq dan iptek. Pesannya jelas, umat Islam harus unggul dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi," kata Zulkifli dalam keterangan tertulis, Selasa 29 Juli 2017.
Indikator utama negara maju, lanjut Zulkifli, kuncinya adalah penguasaan ilmu. Ia mencontohkan, seorang ahli bisa merekayasa pangan, membuat buah dan sayuran lebih bergizi.
"Dengan rekayasa pakan hewan, mereka bisa membuat ayam atau sapi lebih berbobot dengan kandungan protein yang juga banyak. Kuncinya ilmu," ujar Zulkifli.
Zulkifli berharap dari Salman ITB lahir muslim yang menjadi pakar di bidangnya sekaligus memberikan kontribusi untuk negeri.
"Teknologi harus punya manfaat untuk mewujudkan kedaulatan. Dengan teknologi, beras harus bisa swasembada, jangan lagi impor. Begitu juga gula, garam dan komoditas lainnya. Kita harus menjadi tuan di negeri sendiri," tutupnya.
Dalam pertemuan tersebut hadir Rektor ITB Kadarsah Suryadi, Ketua LAPAN Thomas Djamaluddin, Rektor Universitas Al Azhar Ahmad Lubis, Ketua Yayasan Pendidikan Salman Agus serta Alumni Salman ITB se- Jabodetabek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(TRK)