medcom.id, Jakarta: Debat terakhir Pilkada DKI Jakarta putaran kedua akan diselenggarakan oleh KPUD. Debat yang digelar di Hotel Bidakara pada Rabu 12 April 2017 pukul 19.30 WIB dinilai bakal berpengaruh terhadap dukungan pemilih.
Debat semakin sengit tatkala survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyebut bahwa selisih suara hanya satu persen. Dalam survei tersebut, pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno unggul (47,9 persen) ketimbang pasangan Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (46,9 persen).
Ahok-Djarot dan Anies-Sandi diperkirakan bakal habis-habisan di debat malam ini. Sebab berdasar temuan hasil survei yang dijabarkan Peneliti Senior SMRC, Deni Irfani, mayoritas warga Ibu Kota menilai debat calon penting untuk mengetahui dan menilai program kerja calon.
"Sebanyak 47 persen bilang sangat penting dan 40 persennya lagi cukup penting. Artinya, 87 persen warga DKI atau mayoritasnya menganggap bahwa acara debat penting untuk menilai program kerja calon gubernur-wakil gubernur yang disiarkan televisi secara langsung," ujar Deni di kantor SMRC Jalan Cisadane 8, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu 12 April 2017.
Sekadar mengulas, Deni menyebut sebanyak 45 persen responden menyaksikan debat sebelumnya yang menyiarkan Ahok dan Anies saling mengadu gagasan pada 27 Maret 2017. Dari jumlah tersebut, Ahok dinilai unggul ketimbang Anies.
Sebanyak 63 persen responden mengatakan bahwa Ahok unggul. Hanya 30 persen yang setuju Anies unggul di debat yang digelar Metro TV lalu. Sebanyak enam persennya lagi tidak tahu atau tidak menjawab.
"Karena unggul di debat, elektabilitas Ahok dalam sebulan terakhir cenderung naik. Sebaliknya Anies, karena tidak unggul dalam debat, elektabilitasnya cenderung sedikit menurun," tutur Deni.
Dibanding Maret 2017, dukungan untuk Ahok-Djarot pada survei kali ini menanjak sebesar 3,1 persen. Berbeda dengan Anies-Sandi. Elektabilitas mereka disebut fluktuatif, karena seringkali berubah. Perbandingan dari survei Maret 2017 dengan kali ini, dukungan kepada Anies-Sandi melorot 2,8 persen.
"Kalau dibanding hasil survei Maret dengan Februari 2017, Ahok naik 3 persen. Kalau Anies-Sandi malah justru turun 4 persen," jelas Deni.
Sebagai informasi, SMRC melakukan survei pada 31 Maret hingga 5 April 2017. Survei dilakukan dengan mengambil sampel sebanyak 800 orang lewat metode stratified systematic random sampling. Responden sendiri merupakan pemilih dalam DPT yang dipilih berdasar teknik systematic random sampling.
Dari jumlah itu, hanya 446 responden yang dapat diwawancarai secara valid. Selebihnya menolak, tidak berada di rumah ketika disurvei, meninggal dunia, sudah pindah, tidak dapat diidentifikasi, dan sebagainya.
Sementara margin of error pada survei ini sebesar ±4,7 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
medcom.id, Jakarta: Debat terakhir Pilkada DKI Jakarta putaran kedua akan diselenggarakan oleh KPUD. Debat yang digelar di Hotel Bidakara pada Rabu 12 April 2017 pukul 19.30 WIB dinilai bakal berpengaruh terhadap dukungan pemilih.
Debat semakin sengit tatkala survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyebut bahwa selisih suara hanya satu persen. Dalam survei tersebut, pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno unggul (47,9 persen) ketimbang pasangan Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (46,9 persen).
Ahok-Djarot dan Anies-Sandi diperkirakan bakal habis-habisan di debat malam ini. Sebab berdasar temuan hasil survei yang dijabarkan Peneliti Senior SMRC, Deni Irfani, mayoritas warga Ibu Kota menilai debat calon penting untuk mengetahui dan menilai program kerja calon.
"Sebanyak 47 persen bilang sangat penting dan 40 persennya lagi cukup penting. Artinya, 87 persen warga DKI atau mayoritasnya menganggap bahwa acara debat penting untuk menilai program kerja calon gubernur-wakil gubernur yang disiarkan televisi secara langsung," ujar Deni di kantor SMRC Jalan Cisadane 8, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu 12 April 2017.
Sekadar mengulas, Deni menyebut sebanyak 45 persen responden menyaksikan debat sebelumnya yang menyiarkan Ahok dan Anies saling mengadu gagasan pada 27 Maret 2017. Dari jumlah tersebut, Ahok dinilai unggul ketimbang Anies.
Sebanyak 63 persen responden mengatakan bahwa Ahok unggul. Hanya 30 persen yang setuju Anies unggul di debat yang digelar Metro TV lalu. Sebanyak enam persennya lagi tidak tahu atau tidak menjawab.
"Karena unggul di debat, elektabilitas Ahok dalam sebulan terakhir cenderung naik. Sebaliknya Anies, karena tidak unggul dalam debat, elektabilitasnya cenderung sedikit menurun," tutur Deni.
Dibanding Maret 2017, dukungan untuk Ahok-Djarot pada survei kali ini menanjak sebesar 3,1 persen. Berbeda dengan Anies-Sandi. Elektabilitas mereka disebut fluktuatif, karena seringkali berubah. Perbandingan dari survei Maret 2017 dengan kali ini, dukungan kepada Anies-Sandi melorot 2,8 persen.
"Kalau dibanding hasil survei Maret dengan Februari 2017, Ahok naik 3 persen. Kalau Anies-Sandi malah justru turun 4 persen," jelas Deni.
Sebagai informasi, SMRC melakukan survei pada 31 Maret hingga 5 April 2017. Survei dilakukan dengan mengambil sampel sebanyak 800 orang lewat metode
stratified systematic random sampling. Responden sendiri merupakan pemilih dalam DPT yang dipilih berdasar teknik
systematic random sampling.
Dari jumlah itu, hanya 446 responden yang dapat diwawancarai secara valid. Selebihnya menolak, tidak berada di rumah ketika disurvei, meninggal dunia, sudah pindah, tidak dapat diidentifikasi, dan sebagainya.
Sementara margin of error pada survei ini sebesar ±4,7 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SCI)