Jakarta: Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk Friedrich Paulus menyebut ada wacana aklamasi dalam pemilihan ketua umum Golkar. Lodewijk menilai aklamasi proses wajar.
"Aklamasi itu kan musyawarah, musyawarah mufakat, itu selesai. Itu yang diamanatkan Pancasila di sila keempat," kata Lodewijk di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa, 12 November 2019.
Lodewijk mengatakan pemilihan ketum secara aklamasi tak bakal membuat Golkar pecah. Ia menilai aklamasi akan memperkokoh soliditas partai. Pemilihan ketum secara aklamasi dibaca sebagai bentuk kekompakan kader.
"Kalau voting ya, pasti pecah, ini justru kebalik," tutur dia.
Namun, Lodewijk memastikan mekanisme pemilihan ketum Golkar belum diputuskan. Sistem yang akan ditempuh pada pemilihan ketum mendatang tergantung rapat-rapat lanjutan.
"Tergantung kader-kader yang akan maju dalam Munas, mereka tentunya akan berkomunikasi kemudian kesepakatan apa didapat nanti kita lihat," tutur Lodewijk.
Golkar dijadwalkan menggelar munas pada 4-6 Desember 2019. Salah satu agenda munas yaitu memilih ketua umum Golkar periode mendatang.
Sejauh ini, petahana Airlangga Hartarto dipastikan maju sebagai calon ketua umum. Santer pula nama Wakorbid Pratama Golkar sekaligus Ketua MPR, Bambang Soesatyo (Bamsoet) maju dalam pemilihan itu.
Jakarta: Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk Friedrich Paulus menyebut ada wacana aklamasi dalam pemilihan ketua umum Golkar. Lodewijk menilai aklamasi proses wajar.
"Aklamasi itu kan musyawarah, musyawarah mufakat, itu selesai. Itu yang diamanatkan Pancasila di sila keempat," kata Lodewijk di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa, 12 November 2019.
Lodewijk mengatakan pemilihan ketum secara aklamasi tak bakal
membuat Golkar pecah. Ia menilai aklamasi akan memperkokoh soliditas partai. Pemilihan ketum secara aklamasi dibaca sebagai bentuk kekompakan kader.
"Kalau voting ya, pasti pecah, ini justru kebalik," tutur dia.
Namun, Lodewijk memastikan mekanisme pemilihan ketum Golkar belum diputuskan. Sistem yang akan ditempuh pada pemilihan ketum mendatang tergantung rapat-rapat lanjutan.
"Tergantung kader-kader yang akan maju dalam Munas, mereka tentunya akan berkomunikasi kemudian kesepakatan apa didapat nanti kita lihat," tutur Lodewijk.
Golkar dijadwalkan menggelar munas pada 4-6 Desember 2019. Salah satu agenda munas yaitu memilih ketua umum Golkar periode mendatang.
Sejauh ini, petahana Airlangga Hartarto dipastikan maju sebagai calon ketua umum. Santer pula nama Wakorbid Pratama Golkar sekaligus
Ketua MPR, Bambang Soesatyo (Bamsoet) maju dalam pemilihan itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)