Jakarta: Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie berharap Hari Raya Idulfitri 1440 Hijriah dijadikan momentum rekonsiliasi semua pendukung dan elite politik pascapemilu 2019. Semua pihak diminta kembali melebur dengan menanggalkan embel-embel dukungan politik.
"Oleh karena itu, suasana Ramadan tahun ini harus dipakai semaksimal mungkin untuk rekonsiliasi," kata Jimly di Jakarta seperti dikutip dari Antara, Kamis 6 Juni 2019.
Silaturahmi lebaran sejenak melupakan permasalahan beda pilihan pemimpin. Sesuai nilai dan pesan Idulfitri kembali suci kembali ke fitrah dengan mengeyahkan rasa permusuhan sesama anak bangsa.
Idulfitri disebut momen paling tepat untuk melupakan gesekan yang terjadi selama pemilu dalam beberapa bulan terakhir ini. Untuk itu, Jimly berharap masyarakat memanfaatkan momen ini untuk kembali mempererat persatuan dan kesatuan.
"Kalau momentum ini tidak kita gunakan ya rugi kita," tutur Jimly.
Jimly juga berpesan untuk masyarakat tidak saling hujat kubu pemenang atau kubu yang kalah. Terutama nada-nada dan narasi penuh kebencian yang marak di media sosial.
"Pengikut kedua capres ini kan jumlahnya besar, kubu yang kalah 68 juta, yang menang 85 juta, itu dua duanya banyak. Jadi harus saling menghormari, saling menghargai," ujar Jimly.
Jangan sampai momen yang baik di hari yang suci, masyarakat melewatkannya. Ia mengapresiasi hal itu sudah diawali oleh sejumlah elite politik yang saling sowan saat momen halalbihalal kemarin.
"Jangan saling 'ngenyek', saling menjatuhkan, saling tidak percaya dan menyebar kebencian. Kita beruntung suasana Ramadan bisa mengerem itu semua," tandasnya.
Jakarta: Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie berharap Hari Raya Idulfitri 1440 Hijriah dijadikan momentum rekonsiliasi semua pendukung dan elite politik pascapemilu 2019. Semua pihak diminta kembali melebur dengan menanggalkan embel-embel dukungan politik.
"Oleh karena itu, suasana Ramadan tahun ini harus dipakai semaksimal mungkin untuk rekonsiliasi," kata Jimly di Jakarta seperti dikutip dari Antara, Kamis 6 Juni 2019.
Silaturahmi lebaran sejenak melupakan permasalahan beda pilihan pemimpin. Sesuai nilai dan pesan Idulfitri kembali suci kembali ke fitrah dengan mengeyahkan rasa permusuhan sesama anak bangsa.
Idulfitri disebut momen paling tepat untuk melupakan gesekan yang terjadi selama pemilu dalam beberapa bulan terakhir ini. Untuk itu, Jimly berharap masyarakat memanfaatkan momen ini untuk kembali mempererat persatuan dan kesatuan.
"Kalau momentum ini tidak kita gunakan ya rugi kita," tutur Jimly.
Jimly juga berpesan untuk masyarakat tidak saling hujat kubu pemenang atau kubu yang kalah. Terutama nada-nada dan narasi penuh kebencian yang marak di media sosial.
"Pengikut kedua capres ini kan jumlahnya besar, kubu yang kalah 68 juta, yang menang 85 juta, itu dua duanya banyak. Jadi harus saling menghormari, saling menghargai," ujar Jimly.
Jangan sampai momen yang baik di hari yang suci, masyarakat melewatkannya. Ia mengapresiasi hal itu sudah diawali oleh sejumlah elite politik yang saling sowan saat momen halalbihalal kemarin.
"Jangan saling 'ngenyek', saling menjatuhkan, saling tidak percaya dan menyebar kebencian. Kita beruntung suasana Ramadan bisa mengerem itu semua," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(WHS)