Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dalam seri kedua forum 'Indonesia Future Network (IFN): Future Policy' di Gedung Bina Graha, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. Antara/HO-Kantor Staf Presiden
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dalam seri kedua forum 'Indonesia Future Network (IFN): Future Policy' di Gedung Bina Graha, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. Antara/HO-Kantor Staf Presiden

Moeldoko Ajak Generasi Muda Beri Rekomendasi untuk Kebijakan Publik

Antara • 07 Mei 2024 01:47
Jakarta: Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut pentingnya peranan generasi muda Indonesia dalam memberikan rekomendasi untuk kebijakan publik.
 
Moeldoko menilai generasi muda yang nantinya memiliki posisi di pemerintahan harus mempunyai pemahaman pengelolaan negara terutama kebijakan pembangunan nasional.
 
"Generasi muda harus memahami bagaimana negara ini dikelola, ada aturan dan roadmap (peta jalan)-nya," kata Moeldoko dalam seri kedua forum Indonesia Future Network (IFN): Future Policy di Gedung Bina Graha, Jakarta, Senin,6 Mei 2024.
 
Baca: Konsumen Digital Menuju Indonesia Emas
 
Moeldoko mengatakan bahwa anak-anak muda perlu memahami warisan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terutama untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045. 

Moeldoko menekankan terdapat lima arahan Presiden Jokowi yang perlu dicermati para peserta IFN dalam merumuskan solusi yang konstruktif bagi pemerintah, yakni pembangunan sumber daya manusia (SDM), pembangunan infrastruktur, reformasi birokrasi, reformasi di sektor hukum, dan transformasi di sektor ekonomi.
 
"Saya harap setelah dari sini, (peserta) bisa memahami perspektif lebih utuh bagaimana negara ini di-manage," jelasnya.
 
Direktur Kebijakan Publik Pijar Foundation, Cazadira F. Tamzil, mengatakan sebagai mitra kolaborator IFN menekankan pentingnya ekosistem kolaborasi antara pemuda dan pemerintah untuk Indonesia 2045. 
 
"Semangat gotong royong bangsa Indonesia perlu dibawa ke dalam proses pembuatan kebijakan. IFN Future Policy diharapkan memfasilitasi para praktisi muda untuk berjejaring, berinteraksi, dan berkolaborasi nyata dengan Pemerintah. Tidak ada Indonesia 2045 tanpa suara dan karya praktisi kebijakan muda," jelasnya.
 
Perwakilan peserta IFN Future Policy, Jan Ramos Pandia dari Hukumonline, mengaku optimis praktisi muda bisa memberikan peran positif ke depannya untuk pembangunan bangsa.
 
"Apresiasi terhadap IFN Future Policy, yang mengumpulkan praktisi kebijakan pemuda dari lintas-sektor. Melalui IFN, saya lebih memahami hal-hal baik yang telah dilakukan Pemerintah dan tantangan nyata di masa mendatang, sekaligus bagaimana peran kami sebagai praktisi muda ke depannya dalam estafet kepemimpinan bangsa," ungkapnya.
 
IFN merupakan program kolaborasi multi-pihak antara Kantor Staf Presiden dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Pijar Foundation, Huawei, dan Perkumpulan Warga Muda.
 
Saat ini, IFN masuk dalam sesi kedua yang membahas tema future policy. Adapun, IFN digelar sebulan sekali, mulai Maret hingga September 2024.
 
Peserta yang hadir merupakan potential future leaders yang telah dikurasi dan memiliki kompetensi pada bidangnya masing-masing, mulai dari sektor swasta, pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM) hingga organisasi kepemudaan.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan