Kaesang Pangarep. Foto: Tangkapan layar YouTube Kaesang Pangarep.
Kaesang Pangarep. Foto: Tangkapan layar YouTube Kaesang Pangarep.

Wali Kota Depok Ingatkan Kaesang Pangarep soal Karakter Kota dan Warganya

M Rodhi Aulia • 25 Juni 2023 11:07
Jakarta: Putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) Kaesang Pangarep akan berlaga di Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Depok 2024. Keluarga besar Kaesang Pangarep sudah menyampaikan dukungan dalam perhelatan ini kepada publik.
 
Mulai dari ayahnya, Presiden Jokowi, kakak pertama yang juga Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka dan sang istri Kaesang, Erina Gudono. Mereka kompak memberikan dukungan agar Kaesang bisa menjadi salah satu kontestan dalam Pilwalkot.
 
Sementara itu, Wali Kota Depok Mohammad Idris memberikan pesan kepada siapa pun yang ingin menjadi orang nomor satu di Depok.Termasuk kepada Kaesang Pangarep.

"Jangan coba-coba jadi Wali Kota Depok, kalau belum memahami kota Depok, karakter Depok, harus dia paham dulu," kata Mohammad Idris kepada wartawan, Jumat 23 Juni 2023 lalu.
 
Lantas apa saja pesan Mohammad Idris?

1. Karakteristik kota

Ia mengingatkan Depok merupakan kota urban dan berbatasan langsung dengan sejumlah kota metropolitan lain. Seperti diketahui, Depok berbatasan langsung dengan Jakarta Selatan dari sisi utara.
 
Kemudian dari sisi Selatan berbatasan langsung dengan Kabupaten Bogor. Dari sisi Timur berbatasan dengan Jakarta Timur dan dari sisi Barat berbatasan dengan Tangerang Selatan.

2. Karakteristik warga

Menurut Mohammad Idris, warga Depok memiliki pengetahuan di atas rata-rata. Selain itu, warga Depok juga memiliki daya kritis yang tinggi. Ia mencontohkan dengan banyaknya LSM yang menjamur di Depok.
 
"Warganya cerdas-cerdas, warganya kritis-kritis ya kan, LSM nya banyak," ujar Mohammad Idris.
 
Selain itu terdapat warga yang berdomisili di Depok. Namun mereka dinilai tidak mengenal Depok lantaran dalam kesehariannya nyaris tidak pernah beraktivitas di Depok.
 
Baca juga: Isu Penjegalan Anies, Saut: KPK Sangat tidak Independen
 
"Ada orang Depok yang enggak paham tentang Depok, karena Depok hanya dijadikan sebagai tempat tidur ya kan? Dia pagi-pagi bekerja (dan) pulang jam 10 malam. Sabtu-Minggu dengan keluarga. Jadi enggak peduli terhadap warga Depok," ujarnya.

3. Jadi petugas rakyat

Mohammad Idris mengakui bahwa untuk menjadi orang nomor satu di Depok harus mendapatkan dukungan dari partai politik. Namun ketika terpilih, ia mengingatkan agar menjadi petugas rakyat seutuhnya.
 
Artinya, pemimpin terpilih tidak boleh melakukan diskriminasi di tengah warga. Semua warga harus mendapatkan pelayanan yang sama dari pemimpinnya.
 
"Sebagai calon walikota kalau sudah jadi walikota itu sebagai pemimpin rakyat bukan pekerja partai," tegas Mohammad Idris.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DHI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan