Presiden Jokowi saat silaturahmi dengan sejumlah ketum partai politik di DPP PAN. Medcom.id/Kautsar Widya
Presiden Jokowi saat silaturahmi dengan sejumlah ketum partai politik di DPP PAN. Medcom.id/Kautsar Widya

Pertemuan 5 Partai Dinilai Bikin Koalisi Pendukung Jokowi Solid Lagi

Faustinus Nua • 02 April 2023 21:22
Jakarta: Pengamat politik Ujang Komarudin menilai pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan lima pimpinan partai pendukungnya merupakan upaya untuk kembali memperkuat koalisi di akhir periode dan menjelang Pemilu 2024
 
Meski tanpa pimpinan PDIP dan NasDem, kelima partai yakni PKB, Gerindra, Golkar, PAN dan PPP yang berlangsung di Kantor DPP PAN itu merupakan sinyal bahwa Jokowi ingin pendukungnya tetap bersatu.
 
"Ini pertemuan yang sangat penting yang dipoles acara silaturahmi di DPP PAN gitu biar terkesan informal, tapi pertemuan sangat penting," ujarnya kepada Media Indonesia, Minggu, 2 April 2023.

Dalam pertemuan tersebut, Ujang mengatakan ada banyak isu yang menjadi perhatian publik saat ini. Mulai dari isu reshuffle, koalisi untuk Pemilu 2024 hingga gagalnya Indonesia menjadi tuan rumah piala dunia U20.
 
Reshuffle kabinet memang menjadi isu hangat. Apalagi dengan sikap NasDem yang sudah membentuk koalisi baru untuk Pemilu 2024, tampaknya akan ada perubahan di posisi tiga menteri dari partai tersebut.
 
Namun, Ujang menyebut bahwa hal itu merupakan hal presiden. Presiden tentu mempertimbangkan juga kinerja dari menterinya.
 
"Kalau memang diganti ya faktor politis dan kinerja itu bersanding, berbarengan. Jadi kuncinya ada pada Jokowi termasuk ketiga menteri dari NasDem," imbuhnya.
 
Baca juga: Tak Undang NasDem dan PDIP dalam Acara Silaturahmi, PAN Dinilai Sedang Cari Aman

 
Terkait koalisi, tentu saja kelima partai tersebut dinilainya sebagai partai yang masih setia dengan Jokowi hingga saat ini. Selain NasDem, PDIP sendiri disebutnya telah menampar wajah Jokowi setelah gagalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U20.
 
"Bagaimanapun dengan batalnya Indonesia sebagai penyelenggara U20 telah menampar Jokowi, menghilangkan kewibawaan Jokowi. Oleh karena itu mesti menyolidkan kembali koalisinya. Karena Jokowi tahu partainya sendiri mestinya mendukung malah menolak. Ini kan tamparan keras bagi Jokowi," jelasnya.
 
Lebih lanjut, Ujang menambahkan bahwa Jokowi pastinya ingin meninggalkan legacy. Untuk itu di akhir-akhir masa kepemimpinannya, Jokowi harus menyolidkan kembali koalisi pendukungnya. Secara khusus untuk kelima partai tersebut, sekaligus mempersiapkan penerusnya untuk melanjutkan berbagai kebijakan dan program yang sudah dimulai Jokowi.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan