Koalisi Besar Dinilai Tak Mudah Berkongsi
Theofilus Ifan Sucipto • 13 April 2023 20:13
Jakarta: Pengamat Komunikasi Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Gun Gun Heryanto menilai pembentukan koalisi besar bukan perkara mudah. Meskipun, calon partai politik anggota koalisi besar merupakan mitra koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo.
"Tapi tidak selinear itu untuk dipastikan mudah untuk berkongsi," kata Gun Gun dalam diskusi virtual, Kamis, 13 April 2023.
Gun Gun mengatakan beberapa partai memiliki titik ekstrim dalam bernegosiasi. Misalnya potensi Partai Golkar yang mau legawa menerima calon presiden selain Ketua Umumnya, Airlangga Hartarto.
"Kemudian apakah Cak Imin (Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar) bisa menerima itu (nama calon presiden lain)," ujar dia.
Menurut Gun Gun, pembentukan koalisi besar masih di fase belanja nama calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Kemudian masih berkutat soal pembagian kekuasaan dan pembiayaan pemilihan umum (pemilu).
"Itu variabel yang kerap kali menentukan selain paket pasangan nama," papar dia.
Sementara itu, Gun Gun menyoroti Koalisi Perubahan yang dinilai sudah satu langkah di depan. Sebab, koalisi yang berisi Partai NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu kompak memajukan Anies Baswedan sebagai capres.
"Tinggal mencari cawapresnya siapa dan itu masih dalam skema-skema negosiasi. Koalisi Perubahan sudah mendekati fase konsolidatif dari fase acak," jelas dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Jakarta: Pengamat Komunikasi Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Gun Gun Heryanto menilai pembentukan koalisi besar bukan perkara mudah. Meskipun, calon partai politik anggota koalisi besar merupakan mitra koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo.
"Tapi tidak selinear itu untuk dipastikan mudah untuk berkongsi," kata Gun Gun dalam diskusi virtual, Kamis, 13 April 2023.
Gun Gun mengatakan beberapa partai memiliki titik ekstrim dalam bernegosiasi. Misalnya potensi Partai Golkar yang mau legawa menerima calon presiden selain Ketua Umumnya, Airlangga Hartarto.
"Kemudian apakah Cak Imin (Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar) bisa menerima itu (nama calon presiden lain)," ujar dia.
Menurut Gun Gun, pembentukan koalisi besar masih di fase belanja nama calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Kemudian masih berkutat soal pembagian kekuasaan dan pembiayaan pemilihan umum (pemilu).
"Itu variabel yang kerap kali menentukan selain paket pasangan nama," papar dia.
Sementara itu, Gun Gun menyoroti Koalisi Perubahan yang dinilai sudah satu langkah di depan. Sebab, koalisi yang berisi Partai NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu kompak memajukan Anies Baswedan sebagai capres.
"Tinggal mencari cawapresnya siapa dan itu masih dalam skema-skema negosiasi. Koalisi Perubahan sudah mendekati fase konsolidatif dari fase acak," jelas dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(END)