Presiden Joko Widodo (Jokowi). Foto: Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi). Foto: Sekretariat Presiden

Di Puncak B20, Jokowi Tegaskan Indonesia Titik Terang bagi Ekonomi Dunia

Andhika Prasetyo • 14 November 2022 18:24
Jakarta: Presiden Joko Widodo mengungkapkan, Indonesia adalah salah satu titik terang di tengah kesuraman ekonomi dunia. Pernyataan Jokowi itu mengulangi apa yang disampaikan Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva beberapa pekan lalu.
 
Melalui afirmasi itu, Jokowi mengajak seluruh masyarakat, terutama pelaku usaha di Tanah Air untuk optimistis menyongsong 2023. Tidak peduli banyak organisasi dunia yang memprediksi tahun depan akan gelap.
 
“Saya sampaikan bahwa di setiap kesulitan, di setiap tantangan pasti ada peluang. Jangan pesimistis. Titipan saya hanya itu. Jangan pesimistis,” ujar Jokowi dalam puncak B20 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali, Senin, 14 November 2022.

Indonesia saat ini memang menjadi salah satu negara dengan kondisi ekonomi terstabil di dunia. Pada kuartal I-2022, pertumbuhan ekonomi nasional tercatat sebesar 5,01 persen. Di kuartal II, angkanya melonjak ke level 5,44 persen dan di kuartal III kembali naik ke 5,72 persen.
 
Dari sisi inflasi, pemerintah juga masih bisa mengendalikannya dengan baik. Kendati sempat menyentuh 5,9 persen pada September, namun angkanya sudah turun lagi ke 5,7 persen pada Oktober 2022.
 
Menurut Jokowi, situasi perekonomian di Indonesia bisa bergerak lebih baik lagi di tahun-tahun mendatang. Asalkan, tiga poin penting yang menjadi prioritas terus dikerjakan secara serius yaitu penguatan industri hilir, pembangunan ekonomi hijau dan percepatan digitalisasi.
 
“Pertama, hilirisasi, industrialisasi, ekspor bahan mentah memang harus kita setop untuk mendapat nilai tambah di dalam negeri, baik untuk yang berkaitan dengan pendapatan negara, atau pencipataan lapangan kerja. Sekarang kita sudah mulai dengan nikel dalam rangka membangun sebuah ekosistem besar baterai listrik untuk mobil listrik,” ujarnya
 
Bahkan, di hadapan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese yang juga hadir dalam B20 Summit, Jokowi secara blak-blakan menawarkan kepadanya untuk membawa semua lithiumnya untuk diolah di Indonesia.
 
“Di Australia ada lithium, kita punya nikel, kalau digabung itu sudah jadi baterai mobil listrik. Tapi saya minta kepada PM Albanese agar lithiumnya bisa dibawa ke Indonesia saja. Kita sama-sama lakukan hilirisasi di Indonesia,” jelas Kepala Negara.
 
Kemudian, kedua, terkait pembangunan ekonomi hijau. Jokowi mengungkapkan Indonesia memiliki potensi energi baru dan terbarukan yang sangat besar. Ada potensi sekitar 434 ribu megawatt baik yang bersumber dari air, angin, sinar matahari dan bioenergi.
 
“Inilah kesempatan para investor untuk menjalin kerja sama dengan Indonesia. Bawa investasi, bawa teknologi karena ini perlu uang yang tidak sedikit,” tuturnya.
 

Baca juga: Presiden Dorong Para Pemimpin Dunia Hasilkan The Leader's Declaration di KTT G20


 
Pemerintah pun kini sudah menyiapkan lahan seluas 30 ribu hektare di Kalimantan Utara untuk disulap menjadi green industrial park. Jokowi meyakini Kawasan tersebut kelak akan menjadi rebutan para pemilik modal yang memiliki visi pengembangan bisnis berkelanjutan.
 
“Karena di situ ada Sungai Kayan yang bisa memproduksi energi bersih 13 ribu megawatt,” Jokowi menambahkan.
 
Terakhir, adalah percepatan digitalisasi. Poin ini lebih ditujukan pada pelaku usaha mikro dan kecil demi menjaga mereka tetap hidup di tengah situasi yang begitu sulit.
 
Selama tiga tahun terakhir, pemerintah berupaya keras menggiring para pebisnis mikro dan kecil masuk ke ekosistem digital. Itu dilakukan agar mereka bisa ikut mengambil manfaat besar dari semakin pesatnya perkembangan teknologi.
 
Sampai saat ini, menurut Jokowi, sudah ada 19 juta usaha mikro dan kecil yang masuk ke ekosistem digital. Angka itu sedianya masih jauh dari target karena di Indonesia jumlah pelaku UMKM mencapai 64 juta unit.
 
“Target kita di 2024, sudah di atas 30 juta. Artinya yang kecil-kecil jangan ditinggal. Saya titip yang besar membawa yang kecil. Yang besar harus mau membesarkan usaha mikro, kecil agar mereka tidak tertinggal,” tegasnya.
 
Ia pun menitip pesan kepada India, sebagai presidensi B20 selanjutnya, untuk tetap membawa isu krusial tersebut sehingga bisa terus disempurnakan.
 
“Saya titip kepada India, supaya nanti juga yang usaha mikro dan kecil ini juga masih dibawa lagi isunya, diteruskan. Terakhir saya ucapkan selamat bekerja bagi Presidensi B20 India di tahun depan. Saya optimistis B20 akan semakin solid dan terus berkembang,” ujar dia
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan