Pengamat politik Ujang Komaruddin. Foto: Dok/Screenshot TV
Pengamat politik Ujang Komaruddin. Foto: Dok/Screenshot TV

Pengamat: Pemenang Pilpres 2024 Ditentukan di Jawa

Imanuel R Matatula • 01 Februari 2023 22:15
Jakarta: Terlepas dari koalisi dan bakal calon yang akan berkontestasi di Pemilu 2024, basis daerah pemilih juga harus menjadi hal yang dipikirkan partai politik. Menurut Pengamat Politik Ujang Kamarudin pertarungan utama para Capres dan Cawapres adalah di daerah Jawa.
 
“Semua pemain politik, semua capres-cawapres termasuk semua partai politik dan kekuatan-kekuatan politik di Indonesia, itu pertarungan utama  di Jawa. Siapa yang menguasai Jawa ya menguasai Indonesia,”  kata Ujang Kamarudin, dalam tayangan Metro TV, Rabu, 1 Februari 2023.
 
Pulau Jawa menjadi basis terbesar penyumbang suara dalam Pemilu. Hal itu disebabkan jumlah pemilih terbanyak ada di Pulau Jawa, yaitu Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.

“Katakanlah kalau mau lagi DKI dan Banten itu saja. Kalau bisa memenangkan pertarungan di situ, sudah selesai pertarungan itu. Bukan berarti di wilayah-wilayah lain itu tidak penting, tetapi  Jawa punya kekuatan tersendiri, magnet tersendiri terkait dengan pemilih yang jumlahnya luar biasa besar,” tambah Ujang.
 
Baca juga:

Dukung Anies Baswedan, KIB Tandingan Airlangga Cs Diluncurkan


Lebih lanjut Ujang mengatakan, sebab itu semua kekuatan politik akan bertarung habis-habisan untuk bisa memenangkan suara di daerah Jawa. Menurut Ujang, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto memiliki peluang yang sama untuk memenangkan suara di Pulau Jawa.
 
“Kalau dilihat dari dua nama itu, bisa bersaing ketat untuk memperebutkan suara masyarakat Jawa. Terkait cawapres saya lihat yang paling kuat suaranya di pulau Jawa adalah Khofifah,” kata dia.
 
Terkait dengan Cawapres yang memiliki peluang suara terbanyak di Pulau Jawa, menurut Ujang dibandingkan Ridwan Kamil, Khofifah Indar Parawansa lebih memungkinkan memiliki suara terbanyak, karena dia adalah Gubernur Jawa Timur, dan juga Jawa Timur merupakan basis suara terbesar kedua di Pulau Jawa.
 
“Kalau Ridwan Kamil kenapa lebih berat menjadi Cawapres? karena beliau sudah masuk Golkar, dan di Golkar sendiri sudah ada Capresnya, Pak Airlangga,” kata Ujang.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan