Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) fokus menyalurkan anggaran yang dimiliki kepada dua program prioritas. Keduanya, yakni penanganan sampah dan perbaikan lingkungan hidup.
Menurut Jokowi, dua hal itu adalah masalah besar yang sedang dihadapi bangsa ini. Konsentrasi harus dilakukan supaya penanganan bisa efektif dan berjalan sesuai target sehingga memberi dampak nyata bagi Indonesia dan dunia.
"Dana yang ada sekarang ini saya minta untuk konsentrasi di dua hal dulu. Setelah itu, baru masuk ke yang lain. Jangan sampai semua digarap, anggaran diecer-ecer ke mana-mana akhirnya tidak kelihatan dan tidak memberikan dampak yang nyata," ujar Jokowi saat membuka Rapat Kerja Nasional BPDLH di Jakarta, Rabu, 21 Desember 2022.
Secara rinci, Kepala Negara menjelaskan terkait urusan sampah. Ia mengatakan upaya penanganan limbah itu sudah banyak dijalankan di berbagai daerah. Hanya saja, karena tidak fokus, termasuk dalam pendanaan, program yang ada pun bergerak tidak jelas.
"Saya pengalaman sejak wali kota sampai sekarang urusan sampah belum pernah beres. Urusan yang tapping fee sampai sekarang itu di Solo belum beres. Sudah 20 tahun yang lalu sampai sekarang belum beres," tuturnya.
Masalah serupa terjadi di DKI Jakarta. Sejak ia menjabat gubernur hingga sekarang, proyek pengolahan sampah di Sunter belum beres.
"Oleh karena itu, tolong badan ini dorong urusan sampah, selesaikan, sehingga sampah tidak lari ke sungai, ke laut, menjadi kotoran sebuah kota," ucapnya.
Kemudian, program kedua yang harus menjadi fokus adalah perbaikan lingkungan hidup. Upayanya bisa dilakukan dengan membangun pusat persemaian sebagaimana saat ini telah dilakukan pemerintah pusat di Rumpin, Jawa Barat, dan Ngurah Rai, Bali.
Nursery center itu nantinya digunakan untuk mengembangkan bibit-bibit tanaman yang memiliki kemampuan untuk menjaga lingkungan seperti mangrove.
"Kalau kita mau konsentrasi di mangrove, saya minta konkret saja, siapkan nursery-nya dulu. Siapkan persemaiannya. Kalau bibitnya sudah ada, tentukan mau ditanam di mana," jelas mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Jakarta: Presiden Joko Widodo (
Jokowi) memerintahkan Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) fokus menyalurkan anggaran yang dimiliki kepada dua program prioritas. Keduanya, yakni penanganan sampah dan perbaikan lingkungan hidup.
Menurut Jokowi, dua hal itu adalah masalah besar yang sedang dihadapi bangsa ini. Konsentrasi harus dilakukan supaya penanganan bisa efektif dan berjalan sesuai target sehingga memberi dampak nyata bagi Indonesia dan dunia.
"Dana yang ada sekarang ini saya minta untuk konsentrasi di dua hal dulu. Setelah itu, baru masuk ke yang lain. Jangan sampai semua digarap, anggaran diecer-ecer ke mana-mana akhirnya tidak kelihatan dan tidak memberikan dampak yang nyata," ujar Jokowi saat membuka Rapat Kerja Nasional BPDLH di Jakarta, Rabu, 21 Desember 2022.
Secara rinci,
Kepala Negara menjelaskan terkait urusan sampah. Ia mengatakan upaya penanganan limbah itu sudah banyak dijalankan di berbagai daerah. Hanya saja, karena tidak fokus, termasuk dalam pendanaan, program yang ada pun bergerak tidak jelas.
"Saya pengalaman sejak wali kota sampai sekarang urusan sampah belum pernah beres. Urusan yang
tapping fee sampai sekarang itu di Solo belum beres. Sudah 20 tahun yang lalu sampai sekarang belum beres," tuturnya.
Masalah serupa terjadi di DKI Jakarta. Sejak ia menjabat gubernur hingga sekarang, proyek
pengolahan sampah di Sunter belum beres.
"Oleh karena itu, tolong badan ini dorong urusan sampah, selesaikan, sehingga sampah tidak lari ke sungai, ke laut, menjadi kotoran sebuah kota," ucapnya.
Kemudian, program kedua yang harus menjadi fokus adalah perbaikan lingkungan hidup. Upayanya bisa dilakukan dengan membangun pusat persemaian sebagaimana saat ini telah dilakukan pemerintah pusat di Rumpin, Jawa Barat, dan Ngurah Rai, Bali.
Nursery center itu nantinya digunakan untuk mengembangkan bibit-bibit tanaman yang memiliki kemampuan untuk menjaga lingkungan seperti mangrove.
"Kalau kita mau konsentrasi di mangrove, saya minta konkret saja, siapkan nursery-nya dulu. Siapkan persemaiannya. Kalau bibitnya sudah ada, tentukan mau ditanam di mana," jelas mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)