Transformasi penting untuk memperkuat komitmen dan menyamakan visi di bidang kesehatan/Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin/Dok Kementerian BUMN
Transformasi penting untuk memperkuat komitmen dan menyamakan visi di bidang kesehatan/Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin/Dok Kementerian BUMN

Menkes: Akselerasi Transformasi Kesehatan Butuh Kolaborasi Komponen Bangsa

Theofilus Ifan Sucipto • 19 Desember 2022 08:19
Jakarta: Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menekankan pentingnya kolaborasi untuk menyukseskan tranformasi sistem kesehatan. Transformasi penting untuk memperkuat komitmen dan menyamakan visi di bidang kesehatan.
 
"Kami sangat membutuhkan partisipasi dari seluruh komponen bangsa baik itu pemerintah, swasta, maupun organisasi," kata Budi dalam keterangan tertulis, Senin, 19 Desember 2022.
 
Budi mengatakan ada enam pilar transformasi sistem kesehatan. Mulai dari transformasi layanan primer, transfomasi layanan rujukan, transformasi sistem ketahanan kesehatan, hingga transformasi sistem pembiayaan kesehatan.

"Kemudian transformasi SDM (sumber daya manusia) kesehatan dan transformasi teknologi kesehatan," papar dia.
 

Baca: Menkes Rancang Dana Rp88,5 Triliun untuk Transformasi Kesehatan


Budi mengatakan Kemenkes bakal merevitalisasi 300 ribu pos pelayanan terpadu (posyandu) untuk mendorong transformasi layaan primer. Kemudian, menata ulang laboratorium kesehatan masyarakat di seluruh Indonesia.
 
"Saat ini jumlah laboratorium yang dapat melakukan diagnosis masih terbatas, ke depan seluruh provinsi di Indonesia ditargetkan memiliki laboratorium pemeriksa PCR," ujar dia.
 
Transformasi berikutnya ialah layanan rujukan. Pemerintah berupaya memeratakan fasilitas pelayanan kesehatan untuk layanan spesialistik penyebab kematian dan pembiayaan tertinggi di Indonesia.
 
"Seperti penyakit jantung, kanker, dan strok, dan ginjal," jelas Budi
 
Budi membeberkan transformasi ketiga, yakni sistem ketahanan nasional. Seluruh obat, vaksin, dan alat diagnostik didorong menggunakan produksi dalam negeri.
 
"Pilar keempat ialah transformasi sistem pembiayaan yang mencakup anggaran dinas kesehatan akan mulai dirapihkan agar tidak terjadi tumpang tindih," ucap dia.
 
Budi menuturkan pilar kelima ialah transformasi SDM kesehatan dengan menambah jumlah dokter spesialis. Sebab, jumlah masyarakat dengan jumlah dokter yang tersedia masih timpang.
 
"Dan yang terakhir transformasi teknologi kesehatan dengan menyiapkan satu platform kesehatan untuk merekam catatan medis pasien secara digital," tutur dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan