Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendesak ASEAN menggelar rekonsiliasi untuk mengatasi kekerasan di Myanmar. Jokowi ingin situasi tersebut cepat berakhir.
"Indonesia mendesak dialog agar rekonsiliasi segera dilakukan untuk memulihkan demokrasi, untuk memulihkan perdamaian," tegas Jokowi dalam konferensi pers yang disampaikan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jakarta, Jumat, 19 Maret 2021.
Presiden ke-7 Indonesia itu yakin rekonsiliasi dapat memulihkan stabilitas di Myanmar. Kepala Negara segera berbicara dengan Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah sebagai Ketua ASEAN.
"Saya akan bicara agar segera dimungkinkannya diselenggarakan pertemuan tingkat tinggi ASEAN yang membahas krisis di Myanmar," ujar dia.
Baca: Jokowi Desak Kekerasan di Myanmar Dihentikan
Myanmar memberlakukan darurat militer di dua kota padat penduduk di Yangon pada Minggu, 14 Maret 2021. Darurat militer diterapkan setelah 18 pengunjuk rasa tewas sejak kudeta pada 1 Februari 2021.
Sedikitnya seratus orang menjadi korban kekerasan. Para aktivis dan kelompok hak asasi manusia meyakini jumlah korban lebih dari itu.
Tentara dan polisi dalam beberapa pekan terakhir melakukan tindakan keras hampir setiap hari terhadap para demonstran yang menyerukan kembali ke demokrasi. Tentara dan polisi memukul mundur para demonstran menggunakan gas air mata serta menembakkan peluru karet dan peluru tajam untuk memadamkan protes antikudeta.
Jakarta: Presiden Joko Widodo (
Jokowi) mendesak ASEAN menggelar rekonsiliasi untuk mengatasi
kekerasan di Myanmar. Jokowi ingin situasi tersebut cepat berakhir.
"Indonesia mendesak dialog agar rekonsiliasi segera dilakukan untuk memulihkan demokrasi, untuk memulihkan perdamaian," tegas Jokowi dalam konferensi pers yang disampaikan melalui kanal
YouTube Sekretariat Presiden, Jakarta, Jumat, 19 Maret 2021.
Presiden ke-7 Indonesia itu yakin rekonsiliasi dapat memulihkan stabilitas di Myanmar.
Kepala Negara segera berbicara dengan Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah sebagai Ketua ASEAN.
"Saya akan bicara agar segera dimungkinkannya diselenggarakan pertemuan tingkat tinggi ASEAN yang membahas krisis di Myanmar," ujar dia.
Baca:
Jokowi Desak Kekerasan di Myanmar Dihentikan
Myanmar memberlakukan darurat militer di dua kota padat penduduk di Yangon pada Minggu, 14 Maret 2021. Darurat militer diterapkan setelah 18 pengunjuk rasa tewas sejak
kudeta pada 1 Februari 2021.
Sedikitnya seratus orang menjadi korban kekerasan. Para aktivis dan kelompok hak asasi manusia meyakini jumlah korban lebih dari itu.
Tentara dan polisi dalam beberapa pekan terakhir melakukan tindakan keras hampir setiap hari terhadap para
demonstran yang menyerukan kembali ke demokrasi. Tentara dan polisi memukul mundur para demonstran menggunakan gas air mata serta menembakkan peluru karet dan peluru tajam untuk memadamkan protes antikudeta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OJE)