Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas (tengah). MTVN/ Patricia Vicka
Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas (tengah). MTVN/ Patricia Vicka

GP Ansor Minta Stop Politisasi Berbau Agama

Whisnu Mardiansyah • 11 Maret 2017 19:28
medcom.id, Jakarta: Gerakan Pemuda (GP) Ansor menilai politisasi berbau agama di Pilkada DKI Jakarta semakin liar dan tak terkontrol. Sayap pemuda Nahdhatul Ulama itu memutuskan untuk segera mengambil sikap terkait fenomena ini.
 
"Orang dibilang ketika berbeda pilihan yang memilih nonmuslim dianggap munafik, pengawal orang kafir. Tidak bisa begini dalam pandangan Ansor," kata Ketua Umum GP Ansor, KH Yaqut Cholil Qoumas di kantor GP Ansor, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Sabtu 11 Maret 2017.
 
GP Ansor menilai kontestasi politik di Pilkada DKI Jakarta sudah berlebihan. Nilai-nilai sosial dan kemanusiaan harus ditabrak demi kepentingan politik semata.

"Ketika sampai ada orang yang tidak membolehkan mensalati jemaah yang berbeda pilihan politik. Ini kan sudah keterlaluan menggunakan agama sebagai alat politik," tegas Cholil.
 
Menanggapi masalah ini, GP Ansor mengaku akan mensosialisasikan kepada masyarakat agar tidak terlibat dan ajakan menyesatkan ini. Apalagi hukum mensalatkan jenazah bagi muslim adalah wajib.
 
"Jangan gunakan agama sebagai kontestasi politik. Kalau mau berpolitik pakai cara yang lain, masih banyak cara yang lain masih cara yang lain. Kita gunakan agama sebagai fitrah dan fungsinya jadi tidak untuk urusan politik yang remeh temeh," tegas Cholil.
 
Sebelumnya, sebuah spanduk bernada provokasi terpasang di sebuah masjid di Karet, Setiabudi, Jakarta Selatan. Poster besar bertuliskan 'Masjid ini tidak mensalatkan jenazah pembela penista agama' terbentang di masjid itu.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SCI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan