Presiden Joko Widodo. Foto: Biro Pers Setpres.
Presiden Joko Widodo. Foto: Biro Pers Setpres.

Jokowi Tepis Anggapan Hilirisasi Hanya Untungkan Investor Asing

Andhika Prasetyo • 22 Februari 2023 16:20
Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) membantah pernyataan yang menyebut bahwa upaya hilirisasi komoditas sumber daya alam hanya memberikan manfaat bagi pelaku usaha besar atau investor asing saja. Jokowi menjelaskan manfaat yang diterima masyarakat atau negara memang tidak dirasakan secara langsung ketika barang diolah atau dijual.
 
Jokowi mengatakan, keuntungan baru akan dirasakan ketika perusahaan-perusahaan pengolah tambang atau pangan sudah memperoleh pembayaran dari apa yang mereka ciptakan.
 
Sebagai contoh adalah industri nikel. Ketika komoditas itu dijual ke luar negeri dalam bentuk mentah, uang yang diperoleh hanya Rp17 triliun. Namun, ketika larangan penjualan materi mentah diterapkan, jumlah dana yang dikantongi mencapai Rp450 triliun.

"Negara akan mendapatkan berlipat-lipat dari pajak perusahaan, pajak karyawan, royalti, penerimaan negara bukan pajak, dan bea ekspor," ujar Jokowi saat membuka Muktamar PP Pemuda Muhammadiyah di Balikpapan, Rabu, 22 Februari 2023.
 

Baca: Presiden: Normalisasi Ciliwung Harus Selesai Akhir 2024


Uang tersebut kemudian masuk ke APBN dan digelontorkan lagi untuk melakukan pembangunan. Kemudian, untuk diberikan kepada masyarakat dalam bentuk bantuan sosial, serta disalurkan kepada daerah dalam bentuk dana desa.
 
Jokowi mengungkapkan dari pembangunan pabrik-pabrik untuk mengolah sumber saya alam di Tanah Air, lapangan-lapangan kerja baru menjadi tersedia.
 
"Sehingga kalau ekosistem besar ini kita dapatkan dan sudah bertelur, tinggal kita ambil. Ini konsep besarnya. Jangan sampai ada yang berpendapat bahwa ini hanya untuk perusahaan besar. Kita pun juga mendapatkan manfaat," tegas Kepala Negara.
 
Sebelumnya, ekonom Faisal Basri mengkritik kebijakan hilirisasi yang digalakkan Jokowi. Ia menyebut program itu hanya memberi manfaat kepada perusahaan asing terutama asal Tiongkok.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan