Jakarta: Presiden Joko Widodo meminta pemerintah kabupaten/kota membentuk satuan tugas (satgas) percepatan berusaha. Dia ingin investor dipermudah untuk menanamkan modal di daerah.
"Kalau kita enggak mau mengubah, maka kita ditinggal lagi sama Laos dan Kamboja. Kalah kita," kata Jokowi dalam rapat kerja (raker) pemerintah dengan wali kota, kabupaten, dan DPRD di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa, 28 Maret 2018.
Dia ingin masalah ini diperhatikan oleh pemerintah daerah. Dia tak ingin sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya alam (SDA) Indonesia yang begitu besar justru menjadi sia-sia.
"Memang PDB (produk domestik bruto) kita sudah lebih dari US$1 triliun tapi kalau ekspor bisa kita genjot, investasi bisa kita genjot, ini betul-betul bisa berubah," jelas dia.
Baca: Jokowi Ingin Seluruh Perizinan Dipangkas dalam Hitungan Jam
Menurut dia, ekonomi nasional ditopang oleh pertumbuhan ekonomi di daerah. Jokowi mengingatkan bila target pertumbuhan ekonomi pada tahun ini 5,4 persen.
Kepala Negara yakin target itu bisa tercapai karena ada momentum yang baik. Pasalnya, peringkat Indonesia dalam ease of doing business (EODB) sudah meningkat cukup jauh.
"EODB meningkat 2014 ranking 120. Pada 2017 kita loncat jadi 72. Loncatan tinggi sekali tapi angkanya jauh dari target. Artinya di lapangan makin ruwet. Saya target tahun depan sudah masuk 40 besar," jelas dia.
Jakarta: Presiden Joko Widodo meminta pemerintah kabupaten/kota membentuk satuan tugas (satgas) percepatan berusaha. Dia ingin investor dipermudah untuk menanamkan modal di daerah.
"Kalau kita enggak mau mengubah, maka kita ditinggal lagi sama Laos dan Kamboja. Kalah kita," kata Jokowi dalam rapat kerja (raker) pemerintah dengan wali kota, kabupaten, dan DPRD di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa, 28 Maret 2018.
Dia ingin masalah ini diperhatikan oleh pemerintah daerah. Dia tak ingin sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya alam (SDA) Indonesia yang begitu besar justru menjadi sia-sia.
"Memang PDB (produk domestik bruto) kita sudah lebih dari US$1 triliun tapi kalau ekspor bisa kita genjot, investasi bisa kita genjot, ini betul-betul bisa berubah," jelas dia.
Baca: Jokowi Ingin Seluruh Perizinan Dipangkas dalam Hitungan Jam
Menurut dia, ekonomi nasional ditopang oleh pertumbuhan ekonomi di daerah. Jokowi mengingatkan bila target pertumbuhan ekonomi pada tahun ini 5,4 persen.
Kepala Negara yakin target itu bisa tercapai karena ada momentum yang baik. Pasalnya, peringkat Indonesia dalam ease of doing business (EODB) sudah meningkat cukup jauh.
"EODB meningkat 2014 ranking 120. Pada 2017 kita loncat jadi 72. Loncatan tinggi sekali tapi angkanya jauh dari target. Artinya di lapangan makin ruwet. Saya target tahun depan sudah masuk 40 besar," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)