medcom.id, Jakarta: Juru Bicara Presiden Johan Budi meluruskan isu pengangkatan Goris Mere dan Diaz Hendropriyono sebagai Staf Khusus (Stafsus) Presiden. Istana membenarkan pengangkatan keduanya, namun membantah soal bidang penugasan.
"Tidak ada embel-embel bidang sosial atau bidang intelijen," tegas Johan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (12/7/2016).
Penugasan keduanya, lanjut Johan, bergantung pada Presiden Joko Widodo. Hal itu tertuang dalam Keputusan Presiden.
Johan juga membantah adanya unsur titipan pada penunjukan kedua Stafsus baru Presiden. "Presiden mengangkat pak Goris maupun Diaz tentu ingin mendapat masukan yang berkaitan dengan tugas-tugas Presiden, dengan kemampuan Goris Mere maupun pak Diaz," jelasnya.
Presiden, tegas Johan, pasti memiliki pertimbangan khusus. Presiden juga disebut memerhatikan perjalanan karier dua Staf Khusus barunya itu.
Sebelumnya, Presiden Jokowi disebut mengangkat Goris dan Diaz menjadi Staf Khusus Bidang Intelijen dan Sosial. Penunjukkan keduanya juga disebut atas dasar titipan. Apalagi, Diaz merupakan putra ketiga tokoh intelijen Abdullah Makhmud Hendropriyono.
Diaz juga dikenal sebagai relawan Jokowi semasa kampanye. Kini, Diaz memegang jabatan sebagai Komisaris PT Telkomsel dan beberapa jabatan strategis lainnya.
Sementara Goris Mere, adalah sosok penting di Polri, beberapa waktu lalu. Ia pernah menjabat Ketua BNN. Goris juga menjadi tokoh sentral terbentuknya Densus 88 Antiteror.
medcom.id, Jakarta: Juru Bicara Presiden Johan Budi meluruskan isu pengangkatan Goris Mere dan Diaz Hendropriyono sebagai Staf Khusus (Stafsus) Presiden. Istana membenarkan pengangkatan keduanya, namun membantah soal bidang penugasan.
"Tidak ada embel-embel bidang sosial atau bidang intelijen," tegas Johan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (12/7/2016).
Penugasan keduanya, lanjut Johan, bergantung pada Presiden Joko Widodo. Hal itu tertuang dalam Keputusan Presiden.
Johan juga membantah adanya unsur titipan pada penunjukan kedua Stafsus baru Presiden. "Presiden mengangkat pak Goris maupun Diaz tentu ingin mendapat masukan yang berkaitan dengan tugas-tugas Presiden, dengan kemampuan Goris Mere maupun pak Diaz," jelasnya.
Presiden, tegas Johan, pasti memiliki pertimbangan khusus. Presiden juga disebut memerhatikan perjalanan karier dua Staf Khusus barunya itu.
Sebelumnya, Presiden Jokowi disebut mengangkat Goris dan Diaz menjadi Staf Khusus Bidang Intelijen dan Sosial. Penunjukkan keduanya juga disebut atas dasar titipan. Apalagi, Diaz merupakan putra ketiga tokoh intelijen Abdullah Makhmud Hendropriyono.
Diaz juga dikenal sebagai relawan Jokowi semasa kampanye. Kini, Diaz memegang jabatan sebagai Komisaris PT Telkomsel dan beberapa jabatan strategis lainnya.
Sementara Goris Mere, adalah sosok penting di Polri, beberapa waktu lalu. Ia pernah menjabat Ketua BNN. Goris juga menjadi tokoh sentral terbentuknya Densus 88 Antiteror.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NIN)