Jakarta: Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin berharap ada peningkatan kerja sama dalam upaya mempromosikan Islam moderat dengan pemerintah Uni Emirat Arab (UEA). Terutama, melalui pengiriman imam dari Indonesia untuk berdakwah di masjid-masjid UEA.
"Saat ini, Indonesia telah mengirimkan 70 imam dari Indonesia ke UEA. Saya yakin, dengan (dukungan Yang Mulia), target pengiriman 200 imam akan lebih mudah tercapai," ujar Wapres saat bertemu Presiden UEA Mohammed bin Zayed (MBZ), dikutip melalui keterangan tertulis, Kamis, 3 November 2022.
Wapres juga mendorotn kerja sama dalam bidang pendidikan. Salah satunya, melalui kolaborasi antara Mohammed bin Zayed University for Humanities (MBZUH) dan Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta. Wapres kembali menekankan agar kerja sama pembangunan school of future studies tersebut dapat segera direalisasikan.
"Saya mohon dukungan Yang Mulia, agar kerja sama ini dapat segera terwujud,” harap Wapres
Wapres juga mengapresiasi kerja sama Indonesia dan UEA dalam pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed dan Islamic Center di Solo, Jawa Tengah. Bangunan itu akan diresmikan Presiden Joko Widodo dan Presiden MBZ pada 17 November 2022.
"Terkait rencana pembangunan Solo Islamic Centre, Presiden Joko Widodo akan menyampaikan perkembangannya saat Yang Mulia berkunjung ke Solo," terang Wapres.
Selanjutnya, Wapres mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas dukungan pemerintah UEA pada pembangunan gedung Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Abu Dhabi dan Wisma Duta Besar Indonesia yang baru.
"Semoga kita dapat semakin memperkuat kerja sama dan persaudaaraan kedua negara kita," jelas Wapres.
Menanggapi hal ini, Presiden Mohammed Bin Zayed pun menyambut baik. Bahkan, ia menegaskan terdapat banyak bidang yang dapat dikolaborasikan, khususnya, teknologi untuk mendukung pembangunan school of future studies.
"Saya melihat Indonesia merupakan negara yang memiliki kemampuan cukup tinggi dalam bidang teknologi," ungkap dia.
Mohammed Bin Zayed menyampaikan besarnya jumlah penduduk menjadi kekuatan tersendiri bagi Indonesia di antara negara-negara Islam yang lain. Ia meyakini bahwa berdasarkan semua indikator yang ada, Indonesia akan menjadi negara yang hebat dalam 25 tahun mendatang.
"Karena Indonesia didukung adanya stabilitas dan stabilitas pada saatnya akan menjadi faktor paling penting bagi kemajuan sebuah negara," ujar Mohammed Bin Zayed.
Indonesia juga dinilai memiliki tenaga kerja dengan etos kerja tinggi. Hal itu membuat UEA memiliki kepentingan untuk meningkatkan kerja sama dalam bidang ketenagakerjaan.
"Demikian pula dengan kerja sama baik dalam bidang teknologi, bidang ekonomi, maupun sebagai sesama negara muslim," ungkap MBZ.
Jakarta: Wakil Presiden (Wapres)
Ma'ruf Amin berharap ada peningkatan kerja sama dalam upaya mempromosikan Islam moderat dengan pemerintah Uni Emirat Arab (UEA). Terutama, melalui pengiriman imam dari Indonesia untuk berdakwah di masjid-masjid UEA.
"Saat ini, Indonesia telah mengirimkan 70 imam dari Indonesia ke UEA. Saya yakin, dengan (dukungan Yang Mulia), target pengiriman 200 imam akan lebih mudah tercapai," ujar Wapres saat bertemu Presiden UEA Mohammed bin Zayed (MBZ), dikutip melalui keterangan tertulis, Kamis, 3 November 2022.
Wapres juga mendorotn kerja sama dalam bidang pendidikan. Salah satunya, melalui kolaborasi antara Mohammed bin Zayed University for Humanities (MBZUH) dan Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta. Wapres kembali menekankan agar kerja sama pembangunan
school of future studies tersebut dapat segera direalisasikan.
"Saya mohon dukungan Yang Mulia, agar kerja sama ini dapat segera terwujud,” harap Wapres
Wapres juga mengapresiasi kerja sama Indonesia dan UEA dalam pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed dan Islamic Center di Solo, Jawa Tengah. Bangunan itu akan diresmikan Presiden Joko Widodo dan Presiden MBZ pada 17 November 2022.
"Terkait rencana pembangunan Solo Islamic Centre, Presiden Joko Widodo akan menyampaikan perkembangannya saat Yang Mulia berkunjung ke Solo," terang
Wapres.
Selanjutnya,
Wapres mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas dukungan pemerintah UEA pada pembangunan gedung Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Abu Dhabi dan Wisma Duta Besar Indonesia yang baru.
"Semoga kita dapat semakin memperkuat kerja sama dan persaudaaraan kedua negara kita," jelas Wapres.
Menanggapi hal ini, Presiden Mohammed Bin Zayed pun menyambut baik. Bahkan, ia menegaskan terdapat banyak bidang yang dapat dikolaborasikan, khususnya, teknologi untuk mendukung pembangunan
school of future studies.
"Saya melihat Indonesia merupakan negara yang memiliki kemampuan cukup tinggi dalam bidang teknologi," ungkap dia.
Mohammed Bin Zayed menyampaikan besarnya jumlah penduduk menjadi kekuatan tersendiri bagi Indonesia di antara negara-negara Islam yang lain. Ia meyakini bahwa berdasarkan semua indikator yang ada, Indonesia akan menjadi negara yang hebat dalam 25 tahun mendatang.
"Karena Indonesia didukung adanya stabilitas dan stabilitas pada saatnya akan menjadi faktor paling penting bagi kemajuan sebuah negara," ujar Mohammed Bin Zayed.
Indonesia juga dinilai memiliki tenaga kerja dengan etos kerja tinggi. Hal itu membuat UEA memiliki kepentingan untuk meningkatkan kerja sama dalam bidang ketenagakerjaan.
"Demikian pula dengan kerja sama baik dalam bidang teknologi, bidang ekonomi, maupun sebagai sesama negara muslim," ungkap MBZ.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)