Jakarta: Presiden Rusia Vladimir Putin masih pikir-pikir untuk menghadiri G20 Indonesia pekan depan. Indonesia tidak bisa dikatakan gagal menggelar G20 bila Putin akhirnya tidak datang.
"Karena yang terganggu adalah pertemuan di level KTT (konferensi tingkat tingginya) atau kepala negaranya," kata mantan Diplomat Indonesia Ple Priatna dalam diskusi virtual Crosscheck Medcom.id bertajuk ‘Eksklusif, Begini Putin Menjawab Akademisi Indonesia,’ Minggu, 6 November 2022.
Ple mengatakan Indonesia sukses menggelar ratusan acara menuju G20 di tengah situasi geopolitik saat ini. Hal itu mencakup pertemuan grup kerja, pertemuan level menteri, hingga Gubernur Bank Indonesia.
"Kita sampai bisa menyelenggarakan 440 event, itu luar biasa," papar dia.
Sementara itu, Ple menangkap keinginan negara-negara Barat untuk mendominasi G20 Indonesia. Salah satunya, Ukraina yang meminta undangan kepada Rusia dicabut, padahal Ukraina bukan anggota G20.
"Itu konyol sekali menurut saya, hal tidak penting untuk dilakukan sebuah negara di luar kapasitas dan otoritasnya," tutur dia.
Jakarta: Presiden Rusia
Vladimir Putin masih pikir-pikir untuk menghadiri G20 Indonesia pekan depan. Indonesia tidak bisa dikatakan gagal menggelar G20 bila Putin akhirnya tidak datang.
"Karena yang terganggu adalah pertemuan di level
KTT (konferensi tingkat tingginya) atau kepala negaranya," kata mantan Diplomat Indonesia Ple Priatna dalam diskusi virtual
Crosscheck Medcom.id bertajuk ‘Eksklusif, Begini Putin Menjawab Akademisi Indonesia,’ Minggu, 6 November 2022.
Ple mengatakan Indonesia sukses menggelar ratusan acara menuju G20 di tengah situasi geopolitik saat ini. Hal itu mencakup pertemuan grup kerja, pertemuan level menteri, hingga Gubernur Bank Indonesia.
"Kita sampai bisa menyelenggarakan 440
event, itu luar biasa," papar dia.
Sementara itu, Ple menangkap keinginan negara-negara Barat untuk mendominasi G20 Indonesia. Salah satunya, Ukraina yang meminta undangan kepada Rusia dicabut, padahal Ukraina bukan anggota G20.
"Itu konyol sekali menurut saya, hal tidak penting untuk dilakukan sebuah negara di luar kapasitas dan otoritasnya," tutur dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)