medcom.id, Jakarta: Rektor IAIN Palu Zainal Abidin mengklaim tak ada dosen dan mahasiswa yang berafiliasi dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Baik secara organisasi maupun nonorganisasi, IAIN Palu dipastikan steril.
"Artinya dalam bentuk pakaian dan sebagainya kita tidak menemukan (HTI) di IAIN Palu. Allhamdulillah semua berjalan sesuai yang diharapkan kita semua. Jadi kelompok HTI tidak ada di IAIN, termasuk mahasiswanya," kata Zainal di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin 31 Juli 2017.
IAIN Palu tak pernah menemukan organisasi HTI di lingkungan mereka. Zainal juga tak pernah mendengar adanya dosen yang memahami ajaran dari organisasi yang dilarang pemerintah itu.
Toh, IAIN Palu tetap mengajarkan kajian Islam klasik kepada mahasiswanya. Islam klasik sejatinya mengajarkan mahasiswa untuk memahami perbedaan dan tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
Rektor IAIN Palu Zainal Abidin usai menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden. Foto: MTVN/Dheri Agriesta
Ia menilai, dalam hal akademis, sistem khilafah sebaiknya diajarkan sebagai pengetahuan umum. Asal, mahasiswa tidak dicekoki bahwa sistem ini merupakan sistem terbaik yang harus digunakan.
"Kan belajar tata negara, Islam ada. Jadi mungkin diajarkan saja, ini ada sebuah sistem pemerintahan. Ya itu, tadi sistem khilafah tapi tidak berarti harus diajarkan dan harus mahasiswa menggunakan sistem itu," jelas dia.
Baca juga: Pembubaran HTI, Sinyal Pemerintah tak Toleransi Ormas Anti-Pancasila
Ia pun tak menemukan adanya kegiatan ekstrakurikuler mahasiswa yang berkaitan dengan organisasi tersebut. IAIN Palu selalu melakukan evaluasi terhadap kegiatan mahasiswa mereka.
"Sampai hari ini tidak ada. Kebetulan ini wakil rektor III saya yang menangani bidang kemahasiswaan tidak pernah memberikan laporan bahwa ada kegiatan seperti itu," kata Zainal
medcom.id, Jakarta: Rektor IAIN Palu Zainal Abidin mengklaim tak ada dosen dan mahasiswa yang berafiliasi dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Baik secara organisasi maupun nonorganisasi, IAIN Palu dipastikan steril.
"Artinya dalam bentuk pakaian dan sebagainya kita tidak menemukan (HTI) di IAIN Palu. Allhamdulillah semua berjalan sesuai yang diharapkan kita semua. Jadi kelompok HTI tidak ada di IAIN, termasuk mahasiswanya," kata Zainal di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin 31 Juli 2017.
IAIN Palu tak pernah menemukan organisasi HTI di lingkungan mereka. Zainal juga tak pernah mendengar adanya dosen yang memahami ajaran dari organisasi yang dilarang pemerintah itu.
Toh, IAIN Palu tetap mengajarkan kajian Islam klasik kepada mahasiswanya. Islam klasik sejatinya mengajarkan mahasiswa untuk memahami perbedaan dan tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
Rektor IAIN Palu Zainal Abidin usai menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden. Foto: MTVN/Dheri Agriesta
Ia menilai, dalam hal akademis, sistem khilafah sebaiknya diajarkan sebagai pengetahuan umum. Asal, mahasiswa tidak dicekoki bahwa sistem ini merupakan sistem terbaik yang harus digunakan.
"Kan belajar tata negara, Islam ada. Jadi mungkin diajarkan saja, ini ada sebuah sistem pemerintahan. Ya itu, tadi sistem khilafah tapi tidak berarti harus diajarkan dan harus mahasiswa menggunakan sistem itu," jelas dia.
Baca juga: Pembubaran HTI, Sinyal Pemerintah tak Toleransi Ormas Anti-Pancasila
Ia pun tak menemukan adanya kegiatan ekstrakurikuler mahasiswa yang berkaitan dengan organisasi tersebut. IAIN Palu selalu melakukan evaluasi terhadap kegiatan mahasiswa mereka.
"Sampai hari ini tidak ada. Kebetulan ini wakil rektor III saya yang menangani bidang kemahasiswaan tidak pernah memberikan laporan bahwa ada kegiatan seperti itu," kata Zainal
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)