(Foto: ANTARA/Fanny Octavianus)
(Foto: ANTARA/Fanny Octavianus)

Eks Menteri Kelautan: Ilegal Fishing, Karena Kemunafikan Aparat

Achmad Zulfikar Fazli • 23 November 2014 07:35
medcom.id, Jakarta: Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri menilai pengkapan ikan secara ilegal yang dilakukan kapal asing telah lama terjadi. Bahkan, kegiatan ini terjadi di seluruh dunia, bukan hanya di Indonesia.
 
Namun diantara banyak negara tersebut, Dahuri mengaku Indonesia merupakan negara yang paling bermasalah terhadap penangkapan ikan secara ilegal ini (illegal fishing).
 
"Ini kan simpang siur ini terjadi di seluruh dunia ilegal fishing. Tapi derajatnya memang yang paling parah Indonesia," kata Dahuri Dalam Bincang Pagi dengan tajuk 'Menjerat Penjarah Samudra', di Metro Tv, Jakarta, Ahad (23/11/2014).

Maraknya peristiwa ilegal fishing di Indonesia, kata Dahuri, karena adanya kemunafikan aparat keamanan di Indonesia. Pasalnya, sejak dia menjabat sebagai menteri di era Megawati Soekarnoputri banyak aparat keamanan yang menerima uang dari kapal asing. Sehingga kapal asing yang melakukan ilegal fishing ini tidak kunjung ditertibkan oleh aparat keamanan.
 
"Ini (ilegal fishing) karena kemunafikan oknum aparat. Dulu ada banyak kapal asing. Tapi tidak ditertibkan. Mereka (kapal asing) mengambil ikan dan membeli barang subsidi. Tapi dulu langsung kita tertibkan semua, sebab ternyata ketika itu kapal kita hanya 10 persen," pungkas dia.
 
Sementara itu, Kadispen TNI AL Laksamana Managan Simorangkir mengaku tidak mengetahui jika ada aparat keamanan laut yang menerima uang dari kapal asing, guna membiarkan kapal-kapal asing meraup ikan di laut Indonesia. Namun, ia pun tak membantah bahwa kejadian seperti itu dapat terjadi.
 
"Yang ini kami tidak mengetahui secara pasti, bisnis ini sangat menggiurkan tapi bisa saja ada yang terjadi seperti itu. Tapi kami belum mendapatkan informasi itu," kata dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan