medcom.id, Jakarta: Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) dinilai keliru dan melanggar etika politik. Pasalnya, dia meminta partai, yakni PDI Perjuangan, untuk hadir dalam pemerintahannya.
"Political ethics dilanggar. Rakyat menolak partai, tapi Jokowi meminta PDI Perjuangan ada dalam kekuasaan," kata Filsafat Universitas Indonesia Rocky Gerung dalam diskusi Etika Politik Impian Rakyat 'Testimoni untuk Presiden Jokowi' di Tomang, Jakarta Barat, Senin (22/9/2014).
Rocky menganalogikan wajah politik di Indonesia ke dalam konteks musik. Pada mulanya, terang Rocky, politik Indonesia diselenggarakan dengan ritme estetik. Seperti sitar, orang berharap ada melodi merdu pada Jokowi.
"Tapi (saat ini) bukan lagi sitar yang dimainkan, tapi gendang yang dimainkan. Ada tubuh kekuasaan yang mengganggu itu," terang Rocky.
Pada sebuah harian nasional, termuat hasil survei yang menunjukkan hampir 60 persen masyarakat menolak jika pemerintahan diisi unsur partai politik.
medcom.id, Jakarta: Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) dinilai keliru dan melanggar etika politik. Pasalnya, dia meminta partai, yakni PDI Perjuangan, untuk hadir dalam pemerintahannya.
"Political ethics dilanggar. Rakyat menolak partai, tapi Jokowi meminta PDI Perjuangan ada dalam kekuasaan," kata Filsafat Universitas Indonesia Rocky Gerung dalam diskusi Etika Politik Impian Rakyat 'Testimoni untuk Presiden Jokowi' di Tomang, Jakarta Barat, Senin (22/9/2014).
Rocky menganalogikan wajah politik di Indonesia ke dalam konteks musik. Pada mulanya, terang Rocky, politik Indonesia diselenggarakan dengan ritme estetik. Seperti sitar, orang berharap ada melodi merdu pada Jokowi.
"Tapi (saat ini) bukan lagi sitar yang dimainkan, tapi gendang yang dimainkan. Ada tubuh kekuasaan yang mengganggu itu," terang Rocky.
Pada sebuah harian nasional, termuat hasil survei yang menunjukkan hampir 60 persen masyarakat menolak jika pemerintahan diisi unsur partai politik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ICH)