Jakarta: Partai Persatuan Pembangunan (PPP) berharap pemilihan menteri tak sekadar berusia muda. Karakter kepemimpinan juga diminta jadi pertimbangan Presiden Joko Widodo dalam menunjuk calon menteri.
"Kemudian tentu pertanyaannya apakah sudah punya pengalaman memimpin sebuah organisasi publik seperti kementerian dan lembaga yang besar, itu kan soal lain," kata Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa, 2 Juli 2019.
Namun, kata Arsul, wacana menteri berusia muda bisa diambil sisi positifnya. Ia menduga wacana itu muncul sesuai dengan visi misi Jokowi di pemerintahan berikutnya yang ingin fokus mengembangkan sumber daya manusia (SDM).
"Salah satu aspek pembangunan SDM adalah menyiapkan generasi yang lebih muda untuk siap memimpin negara, pemerintahan, organisasi yang besar," ujarnya.
Baca juga: Said Aqil Disebut Tak Berminat Menjadi Menteri
Bagi Arsul, wacana menteri dari kalangan muda masih sangat dinamis. Arsul mengatakan tak menutup kemungkinan kalangan muda yang dimaksud Jokowi bakal mengisi kabinet dengan mengisi pos wakil menteri.
"Misalnya ada menteri ada wakil menteri, itu kan bisa juga nantinya yang jadi wakil menteri lebih muda itu tempat untuk menyiapkan pemimpin ke depan, kan bisa begitu," ujarnya.
Bagi Arsul, persoalan mampu atau tidaknya seseorang menjadi menteri tak sekadar diukur dari usia. Sebab, usia diyakini tak melulu sejalan dengan kemampuan yang dimiliki.
"Umur itu tidak linier dengan katakanlah kemampuan kerja, cara berpikir, kepintaran, kan tidak linier seperti itu," ungkapnya.
Jakarta: Partai Persatuan Pembangunan (PPP) berharap pemilihan menteri tak sekadar berusia muda. Karakter kepemimpinan juga diminta jadi pertimbangan Presiden Joko Widodo dalam menunjuk calon menteri.
"Kemudian tentu pertanyaannya apakah sudah punya pengalaman memimpin sebuah organisasi publik seperti kementerian dan lembaga yang besar, itu kan soal lain," kata Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa, 2 Juli 2019.
Namun, kata Arsul, wacana menteri berusia muda bisa diambil sisi positifnya. Ia menduga wacana itu muncul sesuai dengan visi misi Jokowi di pemerintahan berikutnya yang ingin fokus mengembangkan sumber daya manusia (SDM).
"Salah satu aspek pembangunan SDM adalah menyiapkan generasi yang lebih muda untuk siap memimpin negara, pemerintahan, organisasi yang besar," ujarnya.
Baca juga:
Said Aqil Disebut Tak Berminat Menjadi Menteri
Bagi Arsul, wacana menteri dari kalangan muda masih sangat dinamis. Arsul mengatakan tak menutup kemungkinan kalangan muda yang dimaksud Jokowi bakal mengisi kabinet dengan mengisi pos wakil menteri.
"Misalnya ada menteri ada wakil menteri, itu kan bisa juga nantinya yang jadi wakil menteri lebih muda itu tempat untuk menyiapkan pemimpin ke depan, kan bisa begitu," ujarnya.
Bagi Arsul, persoalan mampu atau tidaknya seseorang menjadi menteri tak sekadar diukur dari usia. Sebab, usia diyakini tak melulu sejalan dengan kemampuan yang dimiliki.
"Umur itu tidak linier dengan katakanlah kemampuan kerja, cara berpikir, kepintaran, kan tidak linier seperti itu," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)