medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo mengapresiasi kinerja bekas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Gubernur DKI Jakarta saat ini Djarot Saiful Hidayat dalam mewujudkan pembangunan jalan layang simpang susun Semanggi, Jakarta. Pembangunan jalan layang ini dinilai selesai tepat waktu.
"Saya sangat mengapresiasi kinerja gubernur saat ini (Djarot), dan gubernur sebelumnya (Ahok), pembangunan Simpang Susun Semanggi ini sesuai yang direncanakan," ujar Jokowi di Taman Semanggi, Jakarta Selatan, Kamis 17 Agustus 2017.
Baca: Presiden Meresmikan Simpang Susun Semanggi
Menurut dia, kehadiran jalan layang simpang susun Semanggi sangat penting. Sebab, jalan tersebut diklaim mampu mengurai kepadatan kendaraan di kawasan Semanggi yang merupakan jantung Ibu Kota.
Bekas Wali Kota Solo itu pun mengapresiasi PT Wijaya Karya selaku kontraktor. Sebab, proyek ini bisa selesai dengan cepat, "dikerjakan kurang lebih satu tahun," ujar Jokowi sambil mengacungkan jempol.
Proyek pembangunan jalan layang simpang susun Semanggi ini tak berasal dari APBD DKI. Dana bersumber dari salah satu perusahaan Jepang, PT Mouri, yang menyerahkan koefisien lantai bangunan (KLB) kepada DKI dalam bentuk infrastruktur jembatan senilai Rp360 miliar.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/Wb7YVj6K" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo mengapresiasi kinerja bekas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Gubernur DKI Jakarta saat ini Djarot Saiful Hidayat dalam mewujudkan pembangunan jalan layang simpang susun Semanggi, Jakarta. Pembangunan jalan layang ini dinilai selesai tepat waktu.
"Saya sangat mengapresiasi kinerja gubernur saat ini (Djarot), dan gubernur sebelumnya (Ahok), pembangunan Simpang Susun Semanggi ini sesuai yang direncanakan," ujar Jokowi di Taman Semanggi, Jakarta Selatan, Kamis 17 Agustus 2017.
Baca: Presiden Meresmikan Simpang Susun Semanggi
Menurut dia, kehadiran jalan layang simpang susun Semanggi sangat penting. Sebab, jalan tersebut diklaim mampu mengurai kepadatan kendaraan di kawasan Semanggi yang merupakan jantung Ibu Kota.
Bekas Wali Kota Solo itu pun mengapresiasi PT Wijaya Karya selaku kontraktor. Sebab, proyek ini bisa selesai dengan cepat, "dikerjakan kurang lebih satu tahun," ujar Jokowi sambil mengacungkan jempol.
Proyek pembangunan jalan layang simpang susun Semanggi ini tak berasal dari APBD DKI. Dana bersumber dari salah satu perusahaan Jepang, PT Mouri, yang menyerahkan koefisien lantai bangunan (KLB) kepada DKI dalam bentuk infrastruktur jembatan senilai Rp360 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)