medcom.id, Jakarta: Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) bekerja sama dengan berbagai elemen dalam menyadarkan warga akan pentingnya air susu ibu (ASI) untuk bayi. Fatayat NU pun sedang mendekati Kemenderian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi untuk memperhatikan nutrisi warga.
"Sekarang lagi kolaborasi sama Kemendes karena kita lagi minta anggaran desa itu jangan hanya dipakai untuk infrastruktur doang, tapi berikan untuk isu-isu tentang nutrisi," kata Ketua Umum PP Fatayat NU Anggia Ermarini di Gedung Kementerian Kesehatan, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis 3 Agustus 2017.
Anggia mengatakan, respons Kemendes sejauh ini positif menanggapi harapan dari organisasi di bawah NU yang berisikan muslimah berusia 20-45 tahun itu. Kini, Kemendes sudah mendapatkan pemahaman soal program nutrisi, khususnya ASI.
"Tinggal gimana caranya deliver sampai bawah. Bahkan saya ketemu menterinya oke, ketemu sesprinya oke, dirjennya oke, direkturnya oke, kita mau bikin advokasi secara nasional," jelas Anggia.
Menurut Anggia, peran pemerintah secara top-down diperlukan. Sebaliknya, secara bottom-up peran tokoh agama juga didorong karena memiliki peran di kehidupan sosial masyarakat.
"Karena mereka (tokoh agama) paling dekat kok. Kalau petugas kesehatan kan paling waktu ada di puskesmas saja, kalau tokoh agama di semua level ada," ungkap dia.
medcom.id, Jakarta: Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) bekerja sama dengan berbagai elemen dalam menyadarkan warga akan pentingnya air susu ibu (ASI) untuk bayi. Fatayat NU pun sedang mendekati Kemenderian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi untuk memperhatikan nutrisi warga.
"Sekarang lagi kolaborasi sama Kemendes karena kita lagi minta anggaran desa itu jangan hanya dipakai untuk infrastruktur doang, tapi berikan untuk isu-isu tentang nutrisi," kata Ketua Umum PP Fatayat NU Anggia Ermarini di Gedung Kementerian Kesehatan, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis 3 Agustus 2017.
Anggia mengatakan, respons Kemendes sejauh ini positif menanggapi harapan dari organisasi di bawah NU yang berisikan muslimah berusia 20-45 tahun itu. Kini, Kemendes sudah mendapatkan pemahaman soal program nutrisi, khususnya ASI.
"Tinggal gimana caranya
deliver sampai bawah. Bahkan saya ketemu menterinya oke, ketemu sesprinya oke, dirjennya oke, direkturnya oke, kita mau bikin advokasi secara nasional," jelas Anggia.
Menurut Anggia, peran pemerintah secara
top-down diperlukan. Sebaliknya, secara
bottom-up peran tokoh agama juga didorong karena memiliki peran di kehidupan sosial masyarakat.
"Karena mereka (tokoh agama) paling dekat kok. Kalau petugas kesehatan kan paling waktu ada di puskesmas saja, kalau tokoh agama di semua level ada," ungkap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OGI)