Oesman Sapta saat pertemuan dengan  Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam Nguyen Phu Trong. Foto: MTVN/Anindya Legia Putri
Oesman Sapta saat pertemuan dengan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam Nguyen Phu Trong. Foto: MTVN/Anindya Legia Putri

Ketua DPD-Sekjen PKV Membahas Kopi hingga Ekonomi

Anindya Legia Putri • 22 Agustus 2017 17:59
medcom.id, Jakarta: Ketua DPD Oesman Sapta Odang membahas banyak hal dalam pertemuan dengan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam YM. Nguyen Phu Trong. Mulai kopi Vietnam hingga pertumbuhan ekonomi.
 
Vietnam menganut sistem mono partai. Partai Komunis Vietnam adalah entitas politik tertinggi, sehingga Sekjen Partai Komunis Vietnam menjadi bagian integral dari eksistensi negara itu. Sekjen Partai Komunis Vietnam memiliki kewenangan dan kekuasaan politik tertinggi.
 
Nguyen menemui pimpinan DPD didampingi 12 anggota Komite Sentral Partai Komunis Vietnam yang juga merangkap menteri kabinet Vietnam, seperti Menteri Industri dan Perdagangan Tran Tuan Anh, Menteri Pertanian dan Pembangunan Desa Nguyen Xuan Cuong, serta Menteri Luar Negeri Pham Binh Minh.

"Tadi kami berbicara soal kopi Vietnam, karena kopi Vietnam itu beragam ya. Tadi saya baru mau minta kopinya, itu pembahasan awal kami," kata Oso, sapaan Oesman Sapta, usai pertemuan tertutup dengan Nguyen Phu Trong, Selasa 22 Agustus 2017.
 
Isu lain yang dibicarakan dalam pertemuan tersebut  perihal pertumbuhan ekonomi kedua negara. Nguyen Phu Trong mengapresiasi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
 
Bagi Vietnam, Indonesia adalah negara besar yang tidak hanya berpengaruh di kawasan ASEAN, tetapi juga di kawasan lainnya, bahkan sampai ke Uni Eropa. Karena itu, Vietnam menggangap Indonesia sebagai mitra penting dalam menggali berbagai potensi kerja sama di berbagai bidang.
 
Dengan jumlah penduduk 92,7 juta jiwa, Vietnam menjadi pasar terbesar ketiga di ASEAN setelah Indonesia dan Filipina. Pada 2016, pertumbuhan ekonomi Vietnam mencapai 6%. Pertumbuhan kelas menengah di sana juga pesat.
 
Ini potensi bagi Indonesia menanamkan investasi dan meningkatkan nilai perdagangan dengan Vietnam. Pemerintah Indonesia dan Vietnam pun sepakat menaikan nilai perdagangan kedua negara secara bertahap dari USD6,3 miliar pada 2016, menjadi USD10 miliar pada 2018.
 
"Tadi kami juga membicarakan bagaimana mempercepat pertumbuhan ekonomi kedua negara ini. Kita masih membicarakan hal umum, pasalnya kan pihak Vietnam belum bertemu presiden. Kita tunggu saja setelah bertemu presiden. Yang jelas, hubungan Indonesia dengan Vietnam meningkat," tandas Oso.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan