Jakarta: Jusuf Hamka atau Babah Alun menilai politik keras. Alasan itu yang membuatnya mundur dari Partai Golkar.
"Saya melihat bahwa politik itu sedemikian keras, dan kasar saya lebih baik mengundurkan diri," kata Jusuf Hamka saat dihubungi, Minggu, 11 Agustus 2024.
Jusuf Hamka mengaku tak ingin terjun ke kondisi tersebut. Pengusaha jalan tol itu mengaku ingin menjadi pekerja sosial.
"Karena saya ingin jadi pekerja sosial yang lembut, dan yang nggak keras-keras," ujar Jusuf Hamka.
Jusuf Hamka mundur dari Partai Golkar dan kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Keputusan ini menyusul mundurnya Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar.
Dia mengaku baru menyampaikan secara lisan soal pengunduran dirinya. Dia akan menyampaikan secara resmi melalui surat yang ditujukan kepada Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar, Lodewijk Freidrich Paulus.
Jakarta:
Jusuf Hamka atau Babah Alun menilai politik keras. Alasan itu yang membuatnya mundur dari
Partai Golkar.
"Saya melihat bahwa politik itu sedemikian keras, dan kasar saya lebih baik mengundurkan diri," kata Jusuf Hamka saat dihubungi, Minggu, 11 Agustus 2024.
Jusuf Hamka mengaku tak ingin terjun ke kondisi tersebut. Pengusaha jalan tol itu mengaku ingin menjadi pekerja sosial.
"Karena saya ingin jadi pekerja sosial yang lembut, dan yang nggak keras-keras," ujar Jusuf Hamka.
Jusuf Hamka mundur dari Partai Golkar dan kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Keputusan ini menyusul mundurnya Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar.
Dia mengaku baru menyampaikan secara lisan soal pengunduran dirinya. Dia akan menyampaikan secara resmi melalui surat yang ditujukan kepada Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar, Lodewijk Freidrich Paulus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)