Anggota DPR RI Fraksi Golkar Tantowi Yahya--Metrotvnews.com/Hardiat Dani Satria
Anggota DPR RI Fraksi Golkar Tantowi Yahya--Metrotvnews.com/Hardiat Dani Satria

KPK Diteror, Golkar Tidak Ingin Ada Politisasi

Surya Perkasa • 12 Februari 2015 11:14
medcom.id, Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku merasa diteror semenjak konflik KPK-Polri mulai meruncing. Anggota DPR RI Fraksi Golkar Tantowi Yahya berharap tidak ada politisasi dilakukan pihak manapun dalam konflik yang sedang terjadi.
 
"Kalau dari (Fraksi) Golkar kan jelas, kami tidak ingin ada politisasi dari konflik ini," ujar Tantowi, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (12/2/2015).
 
Tantowi menilai konflik KPK dan Polri makin berlarut. Dia mengatakan, sebaiknya tidak ada upaya untuk memperkeruh hubungan antara kedua lembaga penegak hukum itu.

Wakil Ketua Komisi I DPR itu berharap semua pihak menunggu hasil praperadilan dan keputusan Presiden. Apalagi Presiden Joko Widodo sudah berjanji segera mengeluarkan keputusan untuk meredam konflik. "Ya presiden kan, sesuai beberapa pernyataan di berbagai kesempatan, paling lambat minggu depan sudah mengambil keputusan. Jadi kita tunggu saja," tutur dia.
 
Penyidik dan pegawai Biro Hukum KPK mendapat teror dalam menangani perkara dugaan korupsi dan sidang praperadilan. Teror berupa ancaman pembunuhan. Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengatakan sedang meneliti dugaan teror yang dialamatkan penyidik dan pegawai biro hukum. KPK sudah membentuk tim untuk mengkaji teror itu. Bahkan KPK sudah berkomunikasi dengan sejumlah lembaga untuk mengkaji masalah ini.
 
"KPK sudah membentuk tim dan sekarang sedang menangani kasus ini. Kami belum bisa sampaikan ke publik. Semua kasus harus ditangani hati-hati. Kami tidak mau menuduh siapa pun,” kata  Bambang di Gedung Pusat Perfilman Usmar Ismail, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (11/2/2015).
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan