medcom.id, Jakarta: Buruk Indonesia akan membuat partai politik untuk memperjuangkan semua haknya. Kini kaum buruh sudah melakukan pergerakan untuk memperkuat barisan membentuk Parpol.
"Tahun 2015 kami sudah lakukan penyadaran politik pada sektor buruh, rakyat tani dan kaum tertindas untuk memperkuat partai kita nantinya," kata salah seorang koordinator Pusat Perlawanan Rakyat Indonesia (PPRI), Sultoni kepada <i>Metrotvnews.com</i> di Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (27/4/2015).
Meski persiapan partai masih dalam konsep, pihaknya mengaku target besar saat Pemilihan Umum 2019 mendatang.
"Persiapannya masih dalam konsep. Mayday tahun depan kita keluarkan pernyataan lebih konkret. Pada tahun 2019 kita tegakkan demokrasi bersama partai buruh dan rakyat," ujarnya.
Partai politik khusus buruh akan dibuat tanpa campur tangan elit politik. Sebab, dulu pernah ada salah satu partai yang mengatasnamakan buruh. Namun partai itu tak representatif dari keinginan buruh.
"Kami sudah konsepkan tanpa campur tangan elit, dulu memang ada tapi mereka tak mencerminkan kepentingan kami," ujarnya.
Selain deklarasi partai buruh, pada perhelatan Mayday mendatang, buruh akan melakukan aksi untuk memperjuangkan haknya yang selama ini belum terpenuhi.
"Akan ada aksi teatrikal untuk menuntut penghapusan <i>outsourcing</i>, jaminan sosial buruh dan rakyat, UU perlindungan buruh dalam negeri dan buruh migran," katanya.
medcom.id, Jakarta: Buruk Indonesia akan membuat partai politik untuk memperjuangkan semua haknya. Kini kaum buruh sudah melakukan pergerakan untuk memperkuat barisan membentuk Parpol.
"Tahun 2015 kami sudah lakukan penyadaran politik pada sektor buruh, rakyat tani dan kaum tertindas untuk memperkuat partai kita nantinya," kata salah seorang koordinator Pusat Perlawanan Rakyat Indonesia (PPRI), Sultoni kepada
Metrotvnews.com di Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (27/4/2015).
Meski persiapan partai masih dalam konsep, pihaknya mengaku target besar saat Pemilihan Umum 2019 mendatang.
"Persiapannya masih dalam konsep. Mayday tahun depan kita keluarkan pernyataan lebih konkret. Pada tahun 2019 kita tegakkan demokrasi bersama partai buruh dan rakyat," ujarnya.
Partai politik khusus buruh akan dibuat tanpa campur tangan elit politik. Sebab, dulu pernah ada salah satu partai yang mengatasnamakan buruh. Namun partai itu tak representatif dari keinginan buruh.
"Kami sudah konsepkan tanpa campur tangan elit, dulu memang ada tapi mereka tak mencerminkan kepentingan kami," ujarnya.
Selain deklarasi partai buruh, pada perhelatan Mayday mendatang, buruh akan melakukan aksi untuk memperjuangkan haknya yang selama ini belum terpenuhi.
"Akan ada aksi teatrikal untuk menuntut penghapusan
outsourcing, jaminan sosial buruh dan rakyat, UU perlindungan buruh dalam negeri dan buruh migran," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)