Kupang: Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menggencarkan pembangunan infrastruktur digital dalam tiga lapisan. Upaya ini sebagai ikhtiar peningkatan pemanfaatan teknologi digital.
"Tiga layer itu adalah backbone atau tulang punggung, middle mile, dan last mile," kata Menteri Kominfo Johnny G Plate di Desa Bolok, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu, 23 Februari 2022.
Johnny memerinci lapisan tulang punggung berupa penyediaan fiber optic. Indonesia memiliki kabel itu sepanjang 359 ribu kilometer di darat maupun dasar laut.
"Untuk menghubungkan Indonesia melalui wilayah selatan, timur, dan barat," papar dia.
Johnny menyebut masih banyak titik internet yang belum tersambung. Kemenkominfo bakal menyambungkan titik-titik tersebut di darat dan dasar laut sepanjang 12.083 kilometer sepanjang 2022.
Baca: Satelit Bumi SATRIA-1 Diyakini Bantu Kupang Mengejar Ketertinggalan
Lapisan berikutnya ialah middle mile yang memiliki sejumlah bentuk. Salah satunya Satelit SATRIA-1 dengan kapasitas 150 gigabits per second (Gbps) yang terhubung ke 150 ribu titik di Indonesia.
"Kapasitas ini yang terbesar di Asia dan terbesar kelima di dunia," jelas Johnny.
Johnny membeberkan Kemenkominfo segera mengumumkan pembangunan satelit cadangan dengan kapasitas terupa. Sehingga Indonesia memiliki dua satelit moncer untuk memaksimalkan layanan telekomunikasi.
Menurut Johnny, kehadiran satelit asli Indonesia mendesak. Apalagi, Indonesia membutuhkan internet hingga 1 terabits per second (Tbps) hingga 2030.
"Sehingga kita menjadi salah satu negara penyumbang satelit terbesar di kawasan tidak hanya di Indonesia tapi juga bisa dipakai di ASEAN," tutur politikus Partai NasDem itu.
Lapisan terakhir, yakni last mile berupa base transceiver station (BTS). Johnny menargetkan seluruh desa terlayani BTS paling lambat akhir 2023.
"Untuk menghasilkan layanan sinyal 4G termasuk di NTT ada 421 BTS dan bisa saja bertambah," ujar dia.
Penambahan BTS berdasarkan keperluan dan situasi di masing-masing daerah. Kemenkominfo telah membangun pusat minitor untuk memantau sinyal dan bandwidth di seluruh Indonesia.
Kupang: Kementerian Komunikasi dan Informatika (
Kemenkominfo) menggencarkan pembangunan infrastruktur digital dalam tiga lapisan. Upaya ini sebagai ikhtiar peningkatan pemanfaatan teknologi digital.
"Tiga
layer itu adalah
backbone atau tulang punggung,
middle mile, dan
last mile," kata Menteri Kominfo Johnny G Plate di Desa Bolok, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu, 23 Februari 2022.
Johnny memerinci lapisan tulang punggung berupa penyediaan
fiber optic. Indonesia memiliki kabel itu sepanjang 359 ribu kilometer di darat maupun dasar laut.
"Untuk menghubungkan Indonesia melalui wilayah selatan, timur, dan barat," papar dia.
Johnny menyebut masih banyak titik internet yang belum tersambung. Kemenkominfo bakal menyambungkan titik-titik tersebut di darat dan dasar laut sepanjang 12.083 kilometer sepanjang 2022.
Baca:
Satelit Bumi SATRIA-1 Diyakini Bantu Kupang Mengejar Ketertinggalan
Lapisan berikutnya ialah
middle mile yang memiliki sejumlah bentuk. Salah satunya Satelit SATRIA-1 dengan kapasitas 150
gigabits per second (Gbps) yang terhubung ke 150 ribu titik di Indonesia.
"Kapasitas ini yang terbesar di Asia dan terbesar kelima di dunia," jelas Johnny.
Johnny membeberkan Kemenkominfo segera mengumumkan pembangunan satelit cadangan dengan kapasitas terupa. Sehingga Indonesia memiliki dua satelit moncer untuk memaksimalkan layanan telekomunikasi.
Menurut Johnny, kehadiran satelit asli Indonesia mendesak. Apalagi, Indonesia membutuhkan internet hingga 1
terabits per second (Tbps) hingga 2030.
"Sehingga kita menjadi salah satu negara penyumbang satelit terbesar di kawasan tidak hanya di Indonesia tapi juga bisa dipakai di ASEAN," tutur politikus Partai NasDem itu.
Lapisan terakhir, yakni
last mile berupa
base transceiver station (BTS). Johnny menargetkan seluruh desa terlayani BTS paling lambat akhir 2023.
"Untuk menghasilkan layanan sinyal 4G termasuk di NTT ada 421 BTS dan bisa saja bertambah," ujar dia.
Penambahan BTS berdasarkan keperluan dan situasi di masing-masing daerah. Kemenkominfo telah membangun pusat minitor untuk memantau sinyal dan
bandwidth di seluruh Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)