medcom.id, Jakarta: Sebuah dokumen bernama 'Paradise Paper' jadi perbincangan. Dokumen keuangan yang mengungkap investasi diam-diam di luar negeri itu menyebut keterlibatan beberapa konglomerat, termasuk di Indoneisa.
Salah satu tokoh yang disebut dalam dokumen ialah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Tuduhan itu langsung dibantah Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon.
"Saya kira kalau ada nama seperti itu mungkin ada listing saja. Pak Prabowo ada namanya atau tidak saya juga tidak tahu. Tapi tidak pernah ada aktivitas apa pun terkait bisnis usaha," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Senin 6 November 2017.
Dokumen yang telah diselidiki International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ) itu menyebut Prabowo pernah menjadi direktur dan wakil pimpinan Nusantara Energy Resources yang berkantor di Bermuda. Perusahaan yang terdaftar pada 2001 ini tercatat sebagai penunggak utang dan ditutup pada 2004.
Perusahaan di Singapura yang namanya juga Nusantara Energy Resources kini menjadi bagian dari Nusantara Group. Sebagian asetnya disebut-sebut milik Prabowo.
Fadli mengatakan, Prabowo belum bisa mengklairifasi temuan itu lantaran tengah berada di luar negri. Namun, ia menegaskan Prabowo tidak terlibat aktivitas di lokasi penyimpanan uang para miliarder itu.
"Yang saya tau apa yang disebut Nusantara Energy Resources Limited itu tak ada kaitan dengan Pak Prabowo. Memang ada entitas itu dulu dibentuk, saya tidak ingat persis tahunnya apakah 1999, 2000, 2001 ya ketika itu. Tapi setahu saya sejak didirikan tak pernah ada aktivitas apa pun," ujar Fadli.  
  
  
    medcom.id, Jakarta: Sebuah dokumen bernama 'Paradise Paper' jadi perbincangan. Dokumen keuangan yang mengungkap investasi diam-diam di luar negeri itu menyebut keterlibatan beberapa konglomerat, termasuk di Indoneisa. 
Salah satu tokoh yang disebut dalam dokumen ialah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Tuduhan itu langsung dibantah Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon. 
"Saya kira kalau ada nama seperti itu mungkin ada 
listing saja. Pak Prabowo ada namanya atau tidak saya juga tidak tahu. Tapi tidak pernah ada aktivitas apa pun terkait bisnis usaha," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Senin 6 November 2017.
Dokumen yang telah diselidiki International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ) itu menyebut Prabowo pernah menjadi direktur dan wakil pimpinan Nusantara Energy Resources yang berkantor di Bermuda. Perusahaan yang terdaftar pada 2001 ini tercatat sebagai penunggak utang dan ditutup pada 2004.
Perusahaan di Singapura yang namanya juga Nusantara Energy Resources kini menjadi bagian dari Nusantara Group. Sebagian asetnya disebut-sebut milik Prabowo. 
Fadli mengatakan, Prabowo belum bisa mengklairifasi temuan itu lantaran tengah berada di luar negri. Namun, ia menegaskan Prabowo tidak terlibat aktivitas di lokasi penyimpanan uang para miliarder itu. 
"Yang saya tau apa yang disebut Nusantara Energy Resources Limited itu tak ada kaitan dengan Pak Prabowo. Memang ada entitas itu dulu dibentuk, saya tidak ingat persis tahunnya apakah 1999, 2000, 2001 ya ketika itu. Tapi setahu saya sejak didirikan tak pernah ada aktivitas apa pun," ujar Fadli. 
Cek Berita dan Artikel yang lain di 
            
                
                
                    Google News
                
            Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OJE)