Jakarta: Presiden Joko Widodo dianggap masih belum sepenuhnya berhasil mencegah konflik horisontal, ketegangan antarkelompok dan antaridentitas. Konflik yang seringkali memanfaatkan identitas agama dan identitas primordial kerap kali terjadi di masa empat tahun kepemimpinannya.
Meski bukan hal baru namun jelas untuk saat ini masih menjadi PR Jokowi sebagai pemimpin negara. Jokowi harus bisa mencari cara untuk menyelesaikan kondisi yang sulit dituntaskan oleh pemerintahan-pemerintahan sebelumnya itu.
"Komodifikasi agama, etnis, masih marak terjadi di berbagai tempat. Apakah ini jadi tanggung jawab Jokowi semua? Sebagai Presiden tentu harus bertanggungjawab," kata Sosiolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Arie Sujito dalam diskusi di Bakkoel Koffie Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 18 Oktober 2018.
Arie menambahkan kasus-kasus intoleransi seperti pembubaran diskusi hingga penyegelan tempat ibadah agama tertentu masih sering terjadi. Ia menyebut Jokowi masih menghadapi tantangan serius.
Arie mengingatkan persoalan ini juga bisa menjadi bom waktu. Segudang prestasi di bidang ekonomi bila politik di akar rumput bergejolak dinilai sama saja bohong.
"Ini PR serius, karena meski ada capaian ekonomi yang begitu besar, kalau kerentanan masyarakat sipil akibat masalah berbasis identitas ini tidak segera digarap, ini bisa merusak dalam waktu satu, dua tahun," ujar dia.
Jakarta: Presiden Joko Widodo dianggap masih belum sepenuhnya berhasil mencegah konflik horisontal, ketegangan antarkelompok dan antaridentitas. Konflik yang seringkali memanfaatkan identitas agama dan identitas primordial kerap kali terjadi di masa empat tahun kepemimpinannya.
Meski bukan hal baru namun jelas untuk saat ini masih menjadi PR Jokowi sebagai pemimpin negara. Jokowi harus bisa mencari cara untuk menyelesaikan kondisi yang sulit dituntaskan oleh pemerintahan-pemerintahan sebelumnya itu.
"Komodifikasi agama, etnis, masih marak terjadi di berbagai tempat. Apakah ini jadi tanggung jawab Jokowi semua? Sebagai Presiden tentu harus bertanggungjawab," kata Sosiolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Arie Sujito dalam diskusi di Bakkoel Koffie Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 18 Oktober 2018.
Arie menambahkan kasus-kasus intoleransi seperti pembubaran diskusi hingga penyegelan tempat ibadah agama tertentu masih sering terjadi. Ia menyebut Jokowi masih menghadapi tantangan serius.
Arie mengingatkan persoalan ini juga bisa menjadi bom waktu. Segudang prestasi di bidang ekonomi bila politik di akar rumput bergejolak dinilai sama saja bohong.
"Ini PR serius, karena meski ada capaian ekonomi yang begitu besar, kalau kerentanan masyarakat sipil akibat masalah berbasis identitas ini tidak segera digarap, ini bisa merusak dalam waktu satu, dua tahun," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SCI)