Jakarta: Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara mesti dipastikan pemerintah. Termasuk, pasokan listrik terkait pembangunan dan kegiatan ekonomi serta pemerintahan di IKN.
“Jadi dalam hal ini kan menentukan bagaimana pertumbuhan IKN ke depannya. IKN kan selain sebagai Ibu Kota Negara juga sebagai pusat pertumbuhan ekonomi," ujar pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah dalam keterangan yang dikutip Jumat, 2 MAret 2023.
Hal tersebut diungkap Trubus merespons kabar terhambatnya operasional Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Sambera. Kondisi itu ditakutkan berdampak bagi keberlangsungan pembangunan IKN.
Dia mendorong PT Pertagas Niaga sebagai operator pembangkit listrik fokus membenahi masalah yang ada. "Karena, itu keberadaan PLTG Sambera menjadi kunci keberhasilan," kata dia.
PLTG Sambera merupakan salah satu program unggulan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di bidang energi biru atau blue energy. Terutama, dalam pemenuhan kebutuhan listrik di wilayah tersebut.
“Nah jangka panjangnya itu bisa menjadi role model bagi kota kota lain dalam hal persediaan listrik menggunakan regasifikasi Liquid Natural Gas (LNG) itu,” kata Trubus.
Senada, pakar hukum Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) Suparji Ahmad mewanti-wanti agar operasional PLTG Sambera dijamin pemerintah. Menurut dia, keseriusan pemerintah dalam meningkatkan kapasitas listrik di IKN dipertaruhkan.
"Terlebih penggunaan energi terbarukan merupakan program unggulan Jokowi dalam mengampanyekan energi biru menuju energi hijau yang efisien dan terjangkau dan terjamin keberlangsungannya,” kata Suparji.
Dalam pengembangan gasifikasi PLTG Sambera, PTGN menggandeng PT Risco Energi Pratama sebagai penyedia infrastruktur. Sementara itu, juru bicara PT Risco Energi Pratama Aditya Pratama membenarkan kabar terhambatnya operasional di PLTG Sambera.
“Kami sudah berulang kali menanyakan dan mengajak pimpinan PTGN untuk duduk bersama membicarakan hal tersebut," ujar dia.
Aditya mengingatkan PLTG Sambera merupakan proyek BOT (Build Operate Transfer) dengan skema lima tahun. Pembangunan bakal rampung 31 Oktober 2023 dan hambatan tersebut dinilai berpengaruh pada skema BOT.
Dia meminta pihak pengelola memperhatikan operasional pembangunan PLTG. Sehingga, dapat rampung sesuai target yang disepakati.
"Hal ini mengingat PLTG Sambera merupakan salah satu proyek unggulan Presiden Jokowi yang luar biasa," kata dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Jakarta: Pembangunan
Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara mesti dipastikan pemerintah. Termasuk, pasokan
listrik terkait pembangunan dan kegiatan ekonomi serta pemerintahan di
IKN.
“Jadi dalam hal ini kan menentukan bagaimana pertumbuhan IKN ke depannya. IKN kan selain sebagai Ibu Kota Negara juga sebagai pusat pertumbuhan ekonomi," ujar pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah dalam keterangan yang dikutip Jumat, 2 MAret 2023.
Hal tersebut diungkap Trubus merespons kabar terhambatnya operasional Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Sambera. Kondisi itu ditakutkan berdampak bagi keberlangsungan pembangunan IKN.
Dia mendorong PT Pertagas Niaga sebagai operator pembangkit listrik fokus membenahi masalah yang ada. "Karena, itu keberadaan PLTG Sambera menjadi kunci keberhasilan," kata dia.
PLTG Sambera merupakan salah satu program unggulan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di bidang energi biru atau
blue energy. Terutama, dalam pemenuhan kebutuhan listrik di wilayah tersebut.
“Nah jangka panjangnya itu bisa menjadi role model bagi kota kota lain dalam hal persediaan listrik menggunakan regasifikasi Liquid Natural Gas (LNG) itu,” kata Trubus.
Senada, pakar hukum Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) Suparji Ahmad mewanti-wanti agar operasional PLTG Sambera dijamin pemerintah. Menurut dia, keseriusan pemerintah dalam meningkatkan kapasitas listrik di IKN dipertaruhkan.
"Terlebih penggunaan energi terbarukan merupakan program unggulan Jokowi dalam mengampanyekan energi biru menuju energi hijau yang efisien dan terjangkau dan terjamin keberlangsungannya,” kata Suparji.
Dalam pengembangan gasifikasi PLTG Sambera, PTGN menggandeng PT Risco Energi Pratama sebagai penyedia infrastruktur. Sementara itu, juru bicara PT Risco Energi Pratama Aditya Pratama membenarkan kabar terhambatnya operasional di PLTG Sambera.
“Kami sudah berulang kali menanyakan dan mengajak pimpinan PTGN untuk duduk bersama membicarakan hal tersebut," ujar dia.
Aditya mengingatkan PLTG Sambera merupakan proyek BOT (Build Operate Transfer) dengan skema lima tahun. Pembangunan bakal rampung 31 Oktober 2023 dan hambatan tersebut dinilai berpengaruh pada skema BOT.
Dia meminta pihak pengelola memperhatikan operasional pembangunan PLTG. Sehingga, dapat rampung sesuai target yang disepakati.
"Hal ini mengingat PLTG Sambera merupakan salah satu proyek unggulan Presiden Jokowi yang luar biasa," kata dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)