medcom.id, Jakarta: Pemerintahan Jokowi-JK hari ini genap berusia dua tahun. Selama dua tahun memimpin, sosok Jokowi dinilai berhasil membuat sejarah: pemerintahan stabil secara politik.
Situasi ini menjadi modal bagi Indonesia untuk membangun perekonomian. Menurut politikus PDI Perjuangan Maruarar Sirait, kepemimpinan Jokowi mampu membangun situasi kondusif dan stabil. Baik di pemerintahan maupun dalam situasi sehari-hari.
Tak sedikit yang ragu dan memprediksi Jokowi bakal gagal menjaga stabilitas politik di parlemen. Seperti perseteruan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) versus Koalisi Merah Putih (KMP) di awal masa jabatan Jokowi. Buktinya, kata Maruarar, Undang-undang Tax Amnesty yang awalnya ditolak parlemen, belakangan justru berjalan mulus.
Presiden Jokowi berkemeja putih didamping politikus PDI Perjuangan Maruarar Sirait saat menghadiri Karnaval Pesona Danau Toba 2016. Foto: Dok/Istimewa
Ara, panggilan Maruarar, menilai Jokowi berhasil membangun Indonesia secara mental maupun ekonomi lebih baik. Bagi dia, Jokowi telah mencatatkan sejarah baru selama dua tahun memerintah.
"Bung Karno mengajarkan kita 'Jas Merah. Jangan sekali-sekali melupakan Sejarah'. Tapi Pak Jokowi sendiri sudah membuat sejarah bagi Indonesia. Cara bekerja Pak Jokowi sangat mantap dan komprehensif. Dengan perspektif legal justice, Pak Jokowi megikuti UU dalam menjalankan roda pemerintahan," ujar Ara dalam keterangan tertulis, Kamis (20/10/2016).
Anggota Komisi XI DPR RI ini menambahkan, "Pak Jokowi juga memperhatikan social justice, yakni apa sebenarnya kebutuhan rakyat. Akhirnya semua keputusan beliau bijaksana dan bisa diterima semua pihak."
Bagi Ara, prestasi Jokowi tak lepas dari rekam jejak yang jelas. Sejak jadi Wali Kota Solo hingga Gubernur DKI Jakarta, Jokowi dinilai berpengalaman mengatasi berbagai masalah. Hampir semua kalangan ia hadapi. Hasilnya, ia mendapat dukungan dari semua pihak.
"Pak Jokowi sudah berproses sejak lama. Jadi mentalnya kuat, kinerjanya teruji. Ada masalah, memang perlu waktu menyelesaikan. Tapi itulah cara beliau dan selalu berhasil mengatasi masalah tanpa masalah," kata dia.
Presiden Jokowi bersama politikus PDI Perjuangan Maruarar Sirait. Foto: Dok/Istimewa
Cara dan gaya berkomunikasi yang santun serta ditopang kinerja apik, kata Ara, Jokowi mampu membangun kepercayaan kepada siapapun. Lawan politik yang menolak akhirnya turut mendukung.
Ara mencontohkan perihal pemerataan pembangunan di semua daerah yang dicanangkan. Seperti keseriusan Jokowi membangun Aceh dan Papua.
"Di politik mendapat kepercayaan itu susah. Kalau Pak Jokowi dapat itu, karena dia memang menunjukkan layak dipercaya. Pak Jokowi sekarang jadi orang terkuat karena dia bisa dipercaya," ujarnya.
"Ada orang yang kuat dengan pangkat tinggi, tapi belum tentu bisa dipercaya oleh yang lain. Beda dengan Pak Jokowi yang baik de jure maupun de facto benar-benar kuat karena dipercaya," imbuhnya.
Ara pun menanyakan suara nyinyir yang menyebut Jokowi sebagai 'Presiden boneka'. "Mana ada lagi yang berani bilang Pak Jokowi itu 'Presiden boneka'. Karena apa? Karena Pak Jokowi mampu menunjukkan kualitas dirinya yang mandiri. Konsolidasi kekuasaan berhasil di tangan dia. Semua mendukungnya," kata dia.
medcom.id, Jakarta: Pemerintahan Jokowi-JK hari ini genap berusia dua tahun. Selama dua tahun memimpin, sosok Jokowi dinilai berhasil membuat sejarah: pemerintahan stabil secara politik.
Situasi ini menjadi modal bagi Indonesia untuk membangun perekonomian. Menurut politikus PDI Perjuangan Maruarar Sirait, kepemimpinan Jokowi mampu membangun situasi kondusif dan stabil. Baik di pemerintahan maupun dalam situasi sehari-hari.
Tak sedikit yang ragu dan memprediksi Jokowi bakal gagal menjaga stabilitas politik di parlemen. Seperti perseteruan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) versus Koalisi Merah Putih (KMP) di awal masa jabatan Jokowi. Buktinya, kata Maruarar, Undang-undang Tax Amnesty yang awalnya ditolak parlemen, belakangan justru berjalan mulus.
Presiden Jokowi berkemeja putih didamping politikus PDI Perjuangan Maruarar Sirait saat menghadiri Karnaval Pesona Danau Toba 2016. Foto: Dok/Istimewa
Ara, panggilan Maruarar, menilai Jokowi berhasil membangun Indonesia secara mental maupun ekonomi lebih baik. Bagi dia, Jokowi telah mencatatkan sejarah baru selama dua tahun memerintah.
"Bung Karno mengajarkan kita 'Jas Merah. Jangan sekali-sekali melupakan Sejarah'. Tapi Pak Jokowi sendiri sudah membuat sejarah bagi Indonesia. Cara bekerja Pak Jokowi sangat mantap dan komprehensif. Dengan perspektif legal justice, Pak Jokowi megikuti UU dalam menjalankan roda pemerintahan," ujar Ara dalam keterangan tertulis, Kamis (20/10/2016).
Anggota Komisi XI DPR RI ini menambahkan, "Pak Jokowi juga memperhatikan social justice, yakni apa sebenarnya kebutuhan rakyat. Akhirnya semua keputusan beliau bijaksana dan bisa diterima semua pihak."
Bagi Ara, prestasi Jokowi tak lepas dari rekam jejak yang jelas. Sejak jadi Wali Kota Solo hingga Gubernur DKI Jakarta, Jokowi dinilai berpengalaman mengatasi berbagai masalah. Hampir semua kalangan ia hadapi. Hasilnya, ia mendapat dukungan dari semua pihak.
"Pak Jokowi sudah berproses sejak lama. Jadi mentalnya kuat, kinerjanya teruji. Ada masalah, memang perlu waktu menyelesaikan. Tapi itulah cara beliau dan selalu berhasil mengatasi masalah tanpa masalah," kata dia.
Presiden Jokowi bersama politikus PDI Perjuangan Maruarar Sirait. Foto: Dok/Istimewa
Cara dan gaya berkomunikasi yang santun serta ditopang kinerja apik, kata Ara, Jokowi mampu membangun kepercayaan kepada siapapun. Lawan politik yang menolak akhirnya turut mendukung.
Ara mencontohkan perihal pemerataan pembangunan di semua daerah yang dicanangkan. Seperti keseriusan Jokowi membangun Aceh dan Papua.
"Di politik mendapat kepercayaan itu susah. Kalau Pak Jokowi dapat itu, karena dia memang menunjukkan layak dipercaya. Pak Jokowi sekarang jadi orang terkuat karena dia bisa dipercaya," ujarnya.
"Ada orang yang kuat dengan pangkat tinggi, tapi belum tentu bisa dipercaya oleh yang lain. Beda dengan Pak Jokowi yang baik de jure maupun de facto benar-benar kuat karena dipercaya," imbuhnya.
Ara pun menanyakan suara nyinyir yang menyebut Jokowi sebagai 'Presiden boneka'. "Mana ada lagi yang berani bilang Pak Jokowi itu 'Presiden boneka'. Karena apa? Karena Pak Jokowi mampu menunjukkan kualitas dirinya yang mandiri. Konsolidasi kekuasaan berhasil di tangan dia. Semua mendukungnya," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)