medcom.id, Jakarta: Anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan Aria Bima berharap pembahasan RUU nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPRD, dan DPD atau RUU MD3 tidak ada perubahan jauh. Artinya, revisi terbatas dengan menambah jatah pimpinan pada partai pemenang pemilu tidak melebar.
Aria menuturkan, ada dua hal penting yang bakal dibahas dalam RUU MD3. Pertama soal pimpinan DPR dari partai pemenang pemilu.
"Pertama ada klausul yang menyampaikan bahwa tambahan ini untuk partai pemenang siapapun partai pemenangnya dan itu adalah PDI Perjuangan agar dalam rangka bagaimana konfigurasi pimpinan MKD nanti itu juga merupakan representasi mayoritas anggota DPR," ujar Aria di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (24/1/2017).
Kedua, kata dia, dengan masuknya PDI P sebagai partai pemenang pemilu sekaligus pengusung presiden terpilih bakal lebih optimal. Dua hal itu, kata dia, sudah disepakati buat dibahas.
Bila kemudian ada pembahasan lain, kata Aria, itu sah-sah saja. Tapi sebaiknya dibahas dalam revisi yang berbeda.
"Ini adalah revisi terbatas untuk 2016 kemarin, revisi di 2017, nanti MD3 nya yang 2019 ada diinisiasi sediri terpisah dri ini," kata Aria.
Baca: PDIP Tunggu Revisi UU MD3 Rampung
Salah satu yang mencuat adalah keinginan partai lain mendapatkan kursi pimpinan. Yakni Gerindra dan PKB.
Aria berharap, dalam revisi yang bakal dibahas tidak ada permintaan dari partai lain soal pimpinan. Sebab, yang telah disahkan buat direvisi sebagai inisiatif DPR sifatnya terbatas yakni menambah jatah pimpinan pada partai pemenang pemilu.
"Kalau kemudian nanti ada oh ini ganjil ini genap ini representatif fraksi ini sebaiknya masuk itu tidak jelek dan tidak salah. Maka mending kita formulasikan, misal PKB minta kursi satu. Ya kalau proporsional dia DPR satu kursi tapi mari kita formulasikan lebih awal sebelum pileg kita selenggarakan," pungkas Aria.
Revisi UU MD3 diwacanakan oleh PDI P pasca Setya Novanto kembali duduk menjadi Ketua DPR. PDIP meminta penambahan jumlah kursi pimpinan DPR dan MPR untuk mengakomodir partai pemenang pemilu 2014.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/VNxJDG8k" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Jakarta: Anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan Aria Bima berharap pembahasan RUU nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPRD, dan DPD atau RUU MD3 tidak ada perubahan jauh. Artinya, revisi terbatas dengan menambah jatah pimpinan pada partai pemenang pemilu tidak melebar.
Aria menuturkan, ada dua hal penting yang bakal dibahas dalam RUU MD3. Pertama soal pimpinan DPR dari partai pemenang pemilu.
"Pertama ada klausul yang menyampaikan bahwa tambahan ini untuk partai pemenang siapapun partai pemenangnya dan itu adalah PDI Perjuangan agar dalam rangka bagaimana konfigurasi pimpinan MKD nanti itu juga merupakan representasi mayoritas anggota DPR," ujar Aria di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (24/1/2017).
Kedua, kata dia, dengan masuknya PDI P sebagai partai pemenang pemilu sekaligus pengusung presiden terpilih bakal lebih optimal. Dua hal itu, kata dia, sudah disepakati buat dibahas.
Bila kemudian ada pembahasan lain, kata Aria, itu sah-sah saja. Tapi sebaiknya dibahas dalam revisi yang berbeda.
"Ini adalah revisi terbatas untuk 2016 kemarin, revisi di 2017, nanti MD3 nya yang 2019 ada diinisiasi sediri terpisah dri ini," kata Aria.
Baca: PDIP Tunggu Revisi UU MD3 Rampung
Salah satu yang mencuat adalah keinginan partai lain mendapatkan kursi pimpinan. Yakni Gerindra dan PKB.
Aria berharap, dalam revisi yang bakal dibahas tidak ada permintaan dari partai lain soal pimpinan. Sebab, yang telah disahkan buat direvisi sebagai inisiatif DPR sifatnya terbatas yakni menambah jatah pimpinan pada partai pemenang pemilu.
"Kalau kemudian nanti ada oh ini ganjil ini genap ini representatif fraksi ini sebaiknya masuk itu tidak jelek dan tidak salah. Maka mending kita formulasikan, misal PKB minta kursi satu. Ya kalau proporsional dia DPR satu kursi tapi mari kita formulasikan lebih awal sebelum pileg kita selenggarakan," pungkas Aria.
Revisi UU MD3 diwacanakan oleh PDI P pasca Setya Novanto kembali duduk menjadi Ketua DPR. PDIP meminta penambahan jumlah kursi pimpinan DPR dan MPR untuk mengakomodir partai pemenang pemilu 2014.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(AZF)