Jakarta: Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi menyesalkan acara pengajian masih menimbulkan kerumunan dan tak patuh protokol kesehatan. Salah satunya, acara pengajian di Cilongok, Banten.
"Saya menyesalkan kerumunan yang terjadi pada Haul Syekh Abdul Qadir Jaelani di Cilongok, Banten. Jemaahnya membludak dan banyak yang tidak mematuhi protokol kesehatan," kata Razi dalam keterangan tertulis, Rabu, 2 Desember 2020.
Razi berharap tokoh agama lebih arif dan proaktif berikhtiar mencegah potensi penularan virus korona (covid-19). Terlebih di tengah lonjakan angka penularan virus yang pertama kali muncul di Wuhan, Tiongkok tersebut.
"Untuk bisa lebih arif menyikapi pandemi covid-19 ini dengan meminimalisasi setiap potensi kerumuman yang bisa berakibat penularan," ujar Razi.
Baca: Biaya Perawatan Covid-19 Mahal
Dia juga mengimbau agar kegiatan pengajian dilakukan secara virtual. Sehingga umat tetap bisa mengikuti kegiatan tanpa harus berkerumun.
Razi mengapresiasi kegiatan pengajian sebagai hal positif dalam mencerahkan umat. Tetapi pelaksanaan pengajian di tengah pandemi juga harus mempertimbangkan potensi masalah kesehatan bagi warga.
"Perlu partisipasi masyarakat, khususnya dalam kepatuhan menerapkan protokol kesehatan," kata Razi.
Sebelumnya, Kapolresta Tangerang Kombes Ade Ary Syam Indradi, Dandim 0510 Tigaraksa Letkol Inf Bangun Siregar, dan Satpol PP membubarkan kerumunan massa saat acara haul Syeh Abdul Qadir Jailani. Massa dibubarkan dengan alasan penegakan protokol kesehatan.
Polisi juga telah memeriksa pegawai Pemerintahan Kabupaten Tangerang terkait acara tersebut. Panitia haul juga akan dimintai konfirmasi terkait pelaksanaan kegiatan pada 29 November 2020 itu.
Jakarta: Menteri Agama (
Menag) Fachrul Razi menyesalkan acara pengajian masih menimbulkan kerumunan dan tak patuh protokol kesehatan. Salah satunya, acara pengajian di Cilongok, Banten.
"Saya menyesalkan kerumunan yang terjadi pada Haul Syekh Abdul Qadir Jaelani di Cilongok, Banten. Jemaahnya membludak dan banyak yang tidak mematuhi
protokol kesehatan," kata Razi dalam keterangan tertulis, Rabu, 2 Desember 2020.
Razi berharap tokoh agama lebih arif dan proaktif berikhtiar mencegah potensi penularan virus korona (covid-19). Terlebih di tengah lonjakan angka penularan virus yang pertama kali muncul di Wuhan, Tiongkok tersebut.
"Untuk bisa lebih arif menyikapi pandemi covid-19 ini dengan meminimalisasi setiap potensi kerumuman yang bisa berakibat penularan," ujar Razi.
Baca:
Biaya Perawatan Covid-19 Mahal
Dia juga mengimbau agar kegiatan pengajian dilakukan secara virtual. Sehingga umat tetap bisa mengikuti kegiatan tanpa harus berkerumun.
Razi mengapresiasi kegiatan pengajian sebagai hal positif dalam mencerahkan umat. Tetapi pelaksanaan pengajian di tengah pandemi juga harus mempertimbangkan potensi masalah kesehatan bagi warga.
"Perlu partisipasi masyarakat, khususnya dalam kepatuhan menerapkan protokol kesehatan," kata Razi.
Sebelumnya, Kapolresta Tangerang Kombes Ade Ary Syam Indradi, Dandim 0510 Tigaraksa Letkol Inf Bangun Siregar, dan Satpol PP membubarkan kerumunan massa saat acara haul Syeh Abdul Qadir Jailani. Massa dibubarkan dengan alasan penegakan protokol kesehatan.
Polisi juga telah memeriksa pegawai Pemerintahan Kabupaten Tangerang terkait acara tersebut. Panitia haul juga akan dimintai konfirmasi terkait pelaksanaan kegiatan pada 29 November 2020 itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)