Ilustrasi: AFP
Ilustrasi: AFP

Pemerintah Didorong Protes Rencana Jepang Buang Limbah Nuklir ke Laut

Yogi Bayu Aji • 09 Mei 2021 20:31
Jakarta: Pemerintah diminta mengambil tindakan antisipatif atas rencana pembuangan air limbah nuklir ke laut oleh Jepang. Indonesia perlu merespons tegas langkah Jepang tersebut.
 
"Bahaya ini, harus serius direspons pemerintah dan langsung melayangkan nota protes keberatan," kata anggota Komisi IV DPR Daniel Johan dalam keterangan tertulis, Minggu, 9 Mei 2021.
 
Menurut dia, jika dilakukan, rencana Jepang dikhawatiran berdampak serius terhadap ekosistem laut. Limbah nuklir itu dapat membahayakan ikan dan makhluk hidup lainnya.

"Nanti ikan-ikan tangkapan sumber pangan yang dikonsumsi bisa tercemar dan membahayakan kesehatan masyarakat," jelas Daniel.
 
Rencana Jepang mendapat dukungan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA). Langkah Jepang dianggap mirip proses pembuangan air limbah dari pembangkit listrik tenaga nuklir  (PLTN) di tempat lain di dunia. 
 
Baca: Investor AS Jajaki Pembangunan PLTN di Babel
 
Air yang mengandung tritium dianggap rutin dilepaskan dari pembangkit nuklir. Cairan itu disebut tidak mengeluarkan energi yang cukup untuk menembus kulit manusia sehingga relatif tidak berbahaya.
 
PLTN Fukushima rusak akibat gempa dan tsunami pada 2011. Lebih dari satu juta ton limbah cair berasal dari air pendingin reaktor, air hujan, dan tanah yang merembes setiap hari dan hanya menyisakan tritium, isotop radioaktif hidrogen yang sulit dipisahkan dari air.
 
Tiongkok telah menyampaikan kecaman terhadap Jepang mengenai PLTN Fukushima. 'Negeri Tirai Bambu' menganggap rencana itu amat tidak bertanggung jawab.
 
"(Rencana Jepang) akan merusak kesehatan publik secara serius. Rencana ini juga dapat merusak berbagai kepentingan vital masyarakat di sejumlah negara tetangga," kata Kementerian Luar Negeri Tiongkok.
 
Pemerintah Jepang ngotot perilisan limbah dari PLTN Fukushima Daiichi aman. Air di fasilitas tersebut sudah disaring dengan teknologi canggih yang membuat hampir semua elemen radioaktifnya hilang. Pembuangan air dari Fukushima Daiichi dimulai dua tahun ke depan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan