Jakarta: Indonesia tengah mengembangkan vaksin covid-19 (korona). Setelah itu, PT Biofarma bakal melakukan produksi massal.
"Kita harus membuat di atas 300 juta dosis," kata Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 14 Juli 2020.
Mantan Menteri Keuangan itu mengungkapkan alasan vaksin produksi di atas 300 juta. Pertama, disesuaikan dengan jumlah penduduk Indonesia.
"Nah yang paling penting karena (jumlah penduduk) kita 270 juta penduduk," ungkap dia.
Selanjutnya, pemerintah memperhitungkan individu yang membutuhkan kadar vaksin tambahan. Sebab, ada kemungkinan tubuh seseorang membutuhkan vaksin ekstra.
(Baca: Uji Klinis Vaksin Covid-19 Diupayakan di Indonesia)
"Jadi belum tentu kalau kita divaksin nanti langsung punya imun, ada beberapa orang yang perlu di-booster," sebut dia.
Mantan Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas itu menyebut PT Biofarma menyanggupi produksi vaksin dalam jumlah besar. Produsen obat pelat merah itu menargetkan jumlah produksi vaksin mencapai 250 juta dosis per tahun.
Sementara itu, Direktur Utama PT Biofarma Honesti Basyir menyampaikan pihaknya sedang mengembangkan fasilitas produksi. Peningkatan alat produksi diharapkan rampung dalam waktu dekat.
"Mudah-mudajan bisa operasi Desember 2020 sehingga kuartal pertama kita bisa speed up produksi vaksin covid-19 ini," ujat Honesti.
Jakarta: Indonesia tengah mengembangkan vaksin covid-19 (korona). Setelah itu, PT Biofarma bakal melakukan produksi massal.
"Kita harus membuat di atas 300 juta dosis," kata Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 14 Juli 2020.
Mantan Menteri Keuangan itu mengungkapkan alasan vaksin produksi di atas 300 juta. Pertama, disesuaikan dengan jumlah penduduk Indonesia.
"Nah yang paling penting karena (jumlah penduduk) kita 270 juta penduduk," ungkap dia.
Selanjutnya, pemerintah memperhitungkan individu yang membutuhkan kadar vaksin tambahan. Sebab, ada kemungkinan tubuh seseorang membutuhkan vaksin ekstra.
(Baca:
Uji Klinis Vaksin Covid-19 Diupayakan di Indonesia)
"Jadi belum tentu kalau kita divaksin nanti langsung punya imun, ada beberapa orang yang perlu di-
booster," sebut dia.
Mantan Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas itu menyebut PT Biofarma menyanggupi produksi vaksin dalam jumlah besar. Produsen obat pelat merah itu menargetkan jumlah produksi vaksin mencapai 250 juta dosis per tahun.
Sementara itu, Direktur Utama PT Biofarma Honesti Basyir menyampaikan pihaknya sedang mengembangkan fasilitas produksi. Peningkatan alat produksi diharapkan rampung dalam waktu dekat.
"Mudah-mudajan bisa operasi Desember 2020 sehingga kuartal pertama kita bisa
speed up produksi vaksin covid-19 ini," ujat Honesti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)
