medcom.id, Jakarta: Indonesia akan menjalin kerja sama dengan Republik Islam Iran dalam beberapa bidang, terutama migas. Sebagai awal, dibutuhkan pembentukan ulang persepsi mengenai negara Iran.
"Yang penting kita ketahui sekarang kita ada miss presepsi tentang Iran, kita nilai Iran dalam sanksi tidak bisa berbuat apapun, tidak bisa dagang, tidak bisa kirim turis, tidak bisa kerjasama budaya. Persepsi itu tidak akurat, negara lain bisa ke Iran," kata Duta Besar Indonesia untuk Iran Dian Wirengjurit di Kantor Waki Presiden, Kompleks Istana, Jalan Veteran III, Jakarta Pusat, Rabu (3/12/2014).
Indonesia saat ini, kata Dian, masih takut untuk bekerja sama dengan Iran. Padahal, negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Philipina, Thailand, dan Vietnam sudah melakukan perdagangan langsung dengan Iran, bahkan nilai perdagangan mereka melebihi dari Indonesia.
Iran, kata Dian, memiliki minyak gas dengan kualitas bagus. Tidak hanya kualitas migas, pembangunan infrastruktur pendukung migas pun cukup bagus.
"Iran punya kemampuan itu, di Iran air sampai kampung itu pipa gas masuk, tidak ada lagi tabung gas 3 kg," jelas Dian.
Menurutnya, sarana transportasi yang dimiliki Iran pun cukup bagus. Seperti jalan raya yang ada di wilayah mereka dapat tersambung dengan kereta api. Indonesia yang memiliki rencana membangun trans Sumatera dapat bekerja sama dengan Iran dalam hal jalur kereta api.
"Kita ingin Trans Sumatera, Iran bisa berpartisipasi, kita butuh butuh refinary, Iran bisa itu, banyak yang bisa kita lakukan," tandas Dian.
Dian menyebut, kerja sama antara dua negara telah ada sebelumnya. Namun, Indonesia hanya puas pada tahap MoU. Sementara, yang dibutuhkan adalah implementasi kebijakan.
"MoU itu kan langkah awal, penting implementasinya. MoU dengan perdagangan selama ini berhenti, saya mau aktifkan lagi," kata Dian.
medcom.id, Jakarta: Indonesia akan menjalin kerja sama dengan Republik Islam Iran dalam beberapa bidang, terutama migas. Sebagai awal, dibutuhkan pembentukan ulang persepsi mengenai negara Iran.
"Yang penting kita ketahui sekarang kita ada
miss presepsi tentang Iran, kita nilai Iran dalam sanksi tidak bisa berbuat apapun, tidak bisa dagang, tidak bisa kirim turis, tidak bisa kerjasama budaya. Persepsi itu tidak akurat, negara lain bisa ke Iran," kata Duta Besar Indonesia untuk Iran Dian Wirengjurit di Kantor Waki Presiden, Kompleks Istana, Jalan Veteran III, Jakarta Pusat, Rabu (3/12/2014).
Indonesia saat ini, kata Dian, masih takut untuk bekerja sama dengan Iran. Padahal, negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Philipina, Thailand, dan Vietnam sudah melakukan perdagangan langsung dengan Iran, bahkan nilai perdagangan mereka melebihi dari Indonesia.
Iran, kata Dian, memiliki minyak gas dengan kualitas bagus. Tidak hanya kualitas migas, pembangunan infrastruktur pendukung migas pun cukup bagus.
"Iran punya kemampuan itu, di Iran air sampai kampung itu pipa gas masuk, tidak ada lagi tabung gas 3 kg," jelas Dian.
Menurutnya, sarana transportasi yang dimiliki Iran pun cukup bagus. Seperti jalan raya yang ada di wilayah mereka dapat tersambung dengan kereta api. Indonesia yang memiliki rencana membangun trans Sumatera dapat bekerja sama dengan Iran dalam hal jalur kereta api.
"Kita ingin Trans Sumatera, Iran bisa berpartisipasi, kita butuh butuh refinary, Iran bisa itu, banyak yang bisa kita lakukan," tandas Dian.
Dian menyebut, kerja sama antara dua negara telah ada sebelumnya. Namun, Indonesia hanya puas pada tahap MoU. Sementara, yang dibutuhkan adalah implementasi kebijakan.
"MoU itu kan langkah awal, penting implementasinya. MoU dengan perdagangan selama ini berhenti, saya mau aktifkan lagi," kata Dian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LOV)