Presiden Joko Widodo (MI/Ramdani)
Presiden Joko Widodo (MI/Ramdani)

Presiden: Penguatan Investasi Jadi Harga Mati!

Andhika Prasetyo • 06 Desember 2022 16:28
Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan jajaran menterinya, terutama Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, untuk meningkatkan realisasi penanaman modal di dalam negeri pada tahun depan. Jokowi menegaskan penguatan investasi menjadi harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar lagi.
 
"Kunci pertumbuhan ekonomi di 2023, selain belanja yang menyangkut konsumsi, adalah investasi," ujar Jokowi saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 6 Desember 2022.
 
Jokowi ingin para menterinya bergerak aktif mengajak para pelaku usaha, terutama dari luar negeri, untuk masuk membangun pabrik-pabrik di Tanah Air.

"Peningkatan investasi tidak bisa ditawar-tawar lagi karena memengaruhi pertumbuhan kita. Yang namanya hilirisasi industri harus konsisten terus kita lakukan," ucap dia.
 
Penguatan investasi, khususnya hilirisasi, juga akan dibarengi dengan kebijakan lain yang bisa mendukung strategi tersebut. Salah satunya adalah penghentian ekspor bahan mentah mineral.
 
"Tadi pagi kita berbicara mengenai bauksit. Kita segera putuskan kapan akan disetop ekspor bahan mentah dari bauksit. Itu segera kita umumkan," tutur dia.
 

Baca Juga: Menkeu: Investasi Harus Tumbuh di Atas 5% Demi Ekonomi Indonesia Tetap Terjaga


Jokowi mengatakan pendapatan negara dari investasi sangat diperlukan untuk menutup potensi pelemahan di sisi ekspor.
 
Banyak pihak memproyeksikan pasar-pasar utama Indonesia, seperti Amerika Serikat dan Tiongkok akan mengerem belanja mereka. Ketika permintaan dari dua mitra strategis itu menurun, penerimaan devisa bagi Indonesia juga akan melemah.
 
Selain dengan investasi, kata Jokowi, Kementerian Perdagangan bisa menggeser atau mengalihkan pasar ke negara-negara lain yang kira-kira memiliki permintaan yang sama.
 
"Saya lihat yang punya potensi besar itu India. Ini yang tidak pernah kita lakukan pendekatan secara rutin," kata dia.
 
Selain investasi dan ekspor, Jokowi memberi arahan terkait penanganan inflasi. Dia telah memerintahkan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk terus mendorong seluruh kepala daerah lebih serius mengendalikan inflasi.
 
"Ini sudah dilakukan tapi ada beberapa daerah yang belum memberikan peringatan. Ini kelihatan sekali inflasi dari 3 bulan yang lalu 5,9 persen. Kemarin turun ke 5,7 persen, turun lagi ke 5,4 persen. Ini artinya daerah sudah melakukan tetapi bisa ditekan lagi," ujar dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan