Jakarta: Partai Demokrat tak sepakat dengan wacana pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) Anies Baswedan dan Mahfud MD. Demokrat masih menawarkan ketua umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), untuk dipasangkan dengan Anies.
"Terkait usulan Anies-Mahfud, jika saya ditanya apakah Demokrat mempertimbangkan pasangan itu? Tentu tegas saya katakan bahwa memikirkannya saja tidak," kata Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Demokrat Irwan Fecho melalui keterangan tertulis, Rabu, 12 April 2023.
Alasan Irwan tak sepakat yakni Mahfud disimbolkan sebagai bagian dari pemerintah saat ini. Visi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) itu diyakini tak sejalan dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang mengusung Anies.
"Sederhananya beliau itu bukan simbol perubahan tapi bagian dari rezim berkuasa saat ini, bukan kader partai koalisi perubahan dan persatuan, dan yang pasti visinya tidak sama dengan visi Anies Baswedan dan Partai Demokrat," ujar Irwan.
Ketua DPD Demokrat Kalimantan Timur (Kaltim) itu menuturkan kriteria cawapres pendamping Anies di piagam koalisi sudah jelas. Mahfud disebut tak masuk dalam kriteria.
Kriteria pertama yakni mesti memiliki kontribusi signifikan pada pemenangan. Kedua, bisa memperkuat barisan koalisi perubahan.
Ketiga, memiliki kapasitas dalam membantu jalannya pemerintahan dengan efektif. Keempat, memiliki visi yang sama dengan capres dan kelima, mampu membangun kerjasama tim sebagai dwi tunggal.
"Nah kelimanya tidak ada yang masuk dengan Pak Mahfud. Sehingga, saya yakin sekali nama beliau tidak pernah terpikirkan sama sekali oleh Pak Anies Baswedan juga Partai Demokrat," ucap Irwan.
Sebelumnya, Mahfud juga merespons mengenai adanya usulan duet dengan Anies atau Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Namun, Mahfud tak menjawab secara lugas.
"Itu bunga-bunga demokrasi saja," kata Mahfud di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 11 April 2023.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
Jakarta: Partai
Demokrat tak sepakat dengan wacana pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-
cawapres) Anies Baswedan dan
Mahfud MD. Demokrat masih menawarkan ketua umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), untuk dipasangkan dengan Anies.
"Terkait usulan Anies-Mahfud, jika saya ditanya apakah Demokrat mempertimbangkan pasangan itu? Tentu tegas saya katakan bahwa memikirkannya saja tidak," kata Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Demokrat Irwan Fecho melalui keterangan tertulis, Rabu, 12 April 2023.
Alasan Irwan tak sepakat yakni Mahfud disimbolkan sebagai bagian dari pemerintah saat ini. Visi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) itu diyakini tak sejalan dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang mengusung Anies.
"Sederhananya beliau itu bukan simbol perubahan tapi bagian dari rezim berkuasa saat ini, bukan kader partai koalisi perubahan dan persatuan, dan yang pasti visinya tidak sama dengan visi Anies Baswedan dan Partai Demokrat," ujar Irwan.
Ketua DPD Demokrat Kalimantan Timur (Kaltim) itu menuturkan kriteria cawapres pendamping Anies di piagam koalisi sudah jelas. Mahfud disebut tak masuk dalam kriteria.
Kriteria pertama yakni mesti memiliki kontribusi signifikan pada pemenangan. Kedua, bisa memperkuat barisan koalisi perubahan.
Ketiga, memiliki kapasitas dalam membantu jalannya pemerintahan dengan efektif. Keempat, memiliki visi yang sama dengan capres dan kelima, mampu membangun kerjasama tim sebagai dwi tunggal.
"Nah kelimanya tidak ada yang masuk dengan Pak Mahfud. Sehingga, saya yakin sekali nama beliau tidak pernah terpikirkan sama sekali oleh Pak Anies Baswedan juga Partai Demokrat," ucap Irwan.
Sebelumnya, Mahfud juga merespons mengenai adanya usulan duet dengan Anies atau Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Namun, Mahfud tak menjawab secara lugas.
"Itu bunga-bunga demokrasi saja," kata Mahfud di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 11 April 2023.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)