Anggota Komisi I Effendi Simbolon. MI/Susanto
Anggota Komisi I Effendi Simbolon. MI/Susanto

Ini Penyebab Tiongkok 'Ganggu' Pengeboran Indonesia di Laut Natuna

Candra Yuri Nuralam • 05 Desember 2021 11:48
Jakarta: Tiongkok menyatakan protes atas kegiatan eksplorasi dan eksploitasi berupa pengeboran dua sumur yang dilakukan Indonesia di Laut Natuna. Pengeboran dilakukan karena Indonesia menemukan cadangan minyak dan gas (migas).
 
"Berdasarkan eksplorasi tersebut, kedua sumur tersebut memiliki potensi produksi minyak dan gas dari formasi gabus, arang, dan lower terumbu," kata anggota Komisi I Effendi Simbolon dalam diskusi Crosscheck by Medcom.id dengan tema 'China Main Klaim Natuna', Minggu, 5 Desember 2021.
 
Effendi mengatakan Indonesia sudah melakukan kegiatan eksplorasi sejak awal 2021. Kegiatan itu dilakukan tanpa kesalahan hingga Indonesia menemukan cadangan minyak dan gas.

Namun, saat kegiatan pengeboran berlangsung, kapal survei dari Tiongkok sering menghampiri. Beberapa kapal perang Tiongkok juga terlihat saat Indonesia melakukan pengeboran.
 
"Yang masuk ke kawasan di sekitar persis wilayah eksplorasi yang berada area Singa Laut SL2 dan Kuda Laut 2, dan laut Natuna Utara. Itu oleh Barbour Energi, perusahaan Inggris dengan perusahaan Rusia," ujar Effendi.
 
Setelah melihat kapal Tiongkok masuk, Indonesia langsung menyatakan protes. Protes itu awalnya ditanggapi Tiongkok melalui duta besar di Indonesia.
 
Namun, dalam surat tanggapannya, Tiongkok malah memprotes kegiatan pengeboran yang dilakukan Indonesia. Tiongkok mengeklaim kegiatan itu dilakukan di wilayahnya.
 
"Dan meminta agar proses eksplorasi itu harus dihentikan, atau mereka mengajak untuk bekerja sama melakukan proses eksplorasi, eksploitasi, sampai dengan produksi," ucap Effendi.
 
Tiongkok saat itu meminta Indonesia untuk bekerja sama dalam mengolah dan memproduksi minyak dan gas yang ditemukan. Namun, Indonesia menolak tanpa memberikan respons.
 
"Sampai hal itu, pemerintah Indonesia tidak lagi merespons karena dianggap kita tidak perlu menyuarakan lebih lanjut. Itu kronologi yang kami terima," tutur Effendi.
 
Baca: SKK Migas Temukan Cadangan Migas di Natuna Timur
 
Effendi mengatakan Indonesia enggan memberikan temuannya di Natuna kepada Tiongkok. Sebab Natuna merupakan bagian dari Indonesia. Temuan itu bakal dimanfaatkan untuk kepentingan Indonesia tanpa bantuan Negeri Tirai Bambu.
 
"Keberhasilan kedua sumber ini akan memberikan peluang penemuan hidrokarbon lainnya di area tersebut. Langkah selanjutnya adalah pengembangan sumur tersebut sesuai hasil studi, yaitu eksploitasi dan produksi," kata Effendi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan