Hidayat Nur Wahid (kiri). Foto: dok MPR
Hidayat Nur Wahid (kiri). Foto: dok MPR

Ulama Mempelajari Agama, Juga Mengurus Negara

Gervin Nathaniel Purba • 27 Juli 2017 18:02
medcom.id, Jakarta: Islam tidak mendikotomikan antara urusan dunia dan akhirat. Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengatakan, para ulama pendiri bangsa mempelajari agama, juga mengurus kehidupan berbangsa dan bernegara.
 
"Dalam urusan negara, tidak bisa kita melepaskan agama," kata Hidayat saat pidato di Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Dirosat Islamiyah (STID DI) Al-Hikmah, Jakarta Selatan.
 
Hidayat mencontohkan, dasar negara Pancasila dan Undang-Undang Dasar menyebutkan bahwa negara ini berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa. Ketika bangsa ini merdeka pada 17 Agustus 1945, Pancasila disepakati pada 23 Juni 1945 oleh tim sembilan, yang anggotanya antara lain dari golongan Islam.

"Empat anggota Tim 9 adalah Abikusno Tjokrosuyoso, Wachid Hasyim, Kahar Muzakir, dan Agus Salim. Mereka dari golongan Islam," jelas Hidayat.
 
Dalam Piagam Jakarta, sila pertama Pancasila mengatakan ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya. Namun pada hari selanjutnya, utusan masyarakat Indonesia bagian timur yang beragama non-Muslim melalui Mohammad Hatta merasa keberatan dengan sila itu.
 
Setelah lobi-lobi, akhirnya keberatan itu diterima sehingga sila pertama berbunyi, Ketuhanan yang Maha Esa. "Tokoh-tokoh Islam mengakomodasi keberatan itu. Sila I Pancasila yang disepakati selanjutnya akhirnya diterima semua kelompok," tambahnya.
 
Menurut Hidayat, sila pertama Pancasila menunjukkan dasar negara menyatakan adanya hubungan antara negara dan agama. Pendiri bangsa memikirkan bagaimana kita mempunyai sebuah negara Indonesia merdeka tapi juga keberagaman tetap berjalan.
 
Meskipun ada perubahan, Hidayat juga menegaskan bahwa umat Islam tidak anti NKRI dan anti Pancasila. Ia mengatakan umat Islam juga ikut berjuang dalam memperebutkan kemerdakaan.
 
"Para pendiri bangsa yang banyak lulusan pesantren itu membangun negara tanpa melepas pemahaman keagaman mereka. Ketika kita memahami empat pilar MPR, kita tidak lepas dari adanya relasi, hubungan ke-Indonesia-an dan ke-Islam-an," pungkasnya.
 
Dalam kesempatan itu, ia juga mengapresiasi civitas akademika STID DI Al-Hikam  karena mau bekerja sama dengan MPR RI dalam mensosialisasikan empat pilar.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TRK)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan