Jakarta: PP Pemuda Muhammadiyah mengusulkan Letnan Kolonel Sudarsono Prodjokusumo menjadi pahlawan nasional. Pendiri Komando Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan Muhammadiyah (Kokam) itu dinilai berperan besar dalam proses kemerdekaan Indonesia.
Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dzulfikar Ahmad mengatakan, pasca kemerdekaan 1945, tantangan dan masalah terus menyelimuti Indonesia. Awal kemerdekaan, Indonesia harus kembali memukul mundur penjajah yang ingin tetap menguasai Indonesia.
"Bahkan menjelang berakhirnya Orde Lama, Indonesia menghadapi ancaman disintegrasi Bangsa. Pada tahun 1965, disintegrasi nampak nyata, persatuan koyak, tidak terhindarkan. Puncaknya adalah september 1965, peristiwa Gestapu meledak," kata Dzulfikar.
Melihat kondisi kebangsaan yang mencekam itulah, Letnal Kolonel Sudarsono Prodjokusumo mengusulkan berdirinya Kokam. Tepat pada 1 Oktober 1965, pukul 21.30 Kokam terbentuk, dengan mengangkat Letkol Prodjo sebagai komandan pertama.
"Kami mengusulkan Letkol Sudarsono Prodjokusumo menjadi pahlawan nasional atas kesetiaan dan pengorbannannya dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia," katanya.
Dzulfikar mengatakan, PP Pemuda Muhammadiyah akan membentuk panitia pengusulan pahlawan nasional. Panitia bertugas memastikan proses pengusulan dan pemberkasan memenuhi syarat dan ketentuan perundangan.
"Semoga semua harapan itu terwujud," ujarnya.
Jakarta: PP Pemuda Muhammadiyah mengusulkan Letnan Kolonel Sudarsono Prodjokusumo menjadi pahlawan nasional. Pendiri Komando Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan Muhammadiyah (Kokam) itu dinilai berperan besar dalam proses kemerdekaan Indonesia.
Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dzulfikar Ahmad mengatakan, pasca kemerdekaan 1945, tantangan dan masalah terus menyelimuti Indonesia. Awal kemerdekaan, Indonesia harus kembali memukul mundur penjajah yang ingin tetap menguasai Indonesia.
"Bahkan menjelang berakhirnya Orde Lama, Indonesia menghadapi ancaman disintegrasi Bangsa. Pada tahun 1965, disintegrasi nampak nyata, persatuan koyak, tidak terhindarkan. Puncaknya adalah september 1965, peristiwa Gestapu meledak," kata Dzulfikar.
Melihat kondisi kebangsaan yang mencekam itulah, Letnal Kolonel Sudarsono Prodjokusumo mengusulkan berdirinya Kokam. Tepat pada 1 Oktober 1965, pukul 21.30 Kokam terbentuk, dengan mengangkat Letkol Prodjo sebagai komandan pertama.
"Kami mengusulkan Letkol Sudarsono Prodjokusumo menjadi pahlawan nasional atas kesetiaan dan pengorbannannya dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia," katanya.
Dzulfikar mengatakan, PP Pemuda Muhammadiyah akan membentuk panitia pengusulan pahlawan nasional. Panitia bertugas memastikan proses pengusulan dan pemberkasan memenuhi syarat dan ketentuan perundangan.
"Semoga semua harapan itu terwujud," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)