Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas. DOK Kemenag
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas. DOK Kemenag

Menag: Gejala Ekstrimitas Bisa Terjadi di Mana Saja

Theofilus Ifan Sucipto • 28 Oktober 2021 07:46
Jakarta: Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menekankan pentingnya toleransi dan menerima perbedaan. Sebab, Indonesia adalah negara yang sangat majemuk dengan keragaman sebagai sumber kekuatan bangsa.
 
“Gejala ekstrimitas bisa terjadi di mana saja, termasuk di perguruan tinggi,” kata Yaqut dalam keterangan tertulis, Kamis, 28 Oktober 2021.
 
Yaqut menyebut ada tiga cara menumbuhkan rasa toleransi dan memperkuat kebinekaan. Pertama, membaca banyak buku, berdiskusi, hingga piknik.

“Saya yakin orang berilmu akan terbuka pikirannya dan memiliki toleransi yang kuat,” papar politikus Partai Kebangkitan Bangas (PKB) itu.
 
Yaqut mengatakan orang berilmu juga menyadari ada banyak orang di sekitarnya dengan berbagai latar belakang. Sehingga dia paham tak bisa hidup dengan pemikiran atau keyakinannya saja.
 
“Kedua, perbanyak ruang perjumpaan dengan keluar dari tempurung untuk bersosialisasi dengan sebanyak mungkin orang,” ujar dia.
 
Menurut Yaqut, bersosialisasi dengan banyak orang bakal membuka mata seseorang. Dia menyarankan masyarakat mengalami rasanya menjadi minoritas dan mayoritas sekaligus.
 
“Tentu kita perlu cukup teguh dalam memegang prinsip kebenaran yang kita yakini, namun terbuka untuk berdialog dengan orang lain,” tutur dia.
 
Cara ketiga, yakni merenung, merefleksikan diri, dan mensyukuri betapa besar kekayaan keanekaragaman Indonesia yang Tuhan anugerahkan. Keragaman itu terikat harmonis dalam balutan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
 
“Kita harus sangat bersyukur dengan cara merawat Indonesia, rumah kita bersama ini,” ucap Yaqut.
 
Baca: NasDem Yakin Santri Mampu Menjaga NKRI dari Gempuran Ekstremisme
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan